TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 143 mahasiswa dari lima negara Asia bersama-sama membuat rujak uleg di lapangan hijau Universitas Kristen Petra Surabaya, Jumat 20 Juli 2012. Para mahasiswa asing yang tergabung dalam Asian Summer Program 2012 terlihat sangat menikmati ketika diajak nguleg rujak sambil menari.
Iringan musiknya bergantian, mulai dangdut, rap, regae dan lain-lain. Beberapa mahasiswa dari Josai International University Jepang, terlihat tak tahan untuk dansa saat musik rap diputar.
"Kami ingin mengenalkan budaya Indonesia khususnya Surabaya, terutama kulinernya," kata Ketua Panitia Asian Summer Program, Hanny Hosiana Tumbelaka yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Kristen Petra.
Acara nguleg rujak juga dihadiri dosen tamu dari Dongseo University (Korea), dan Prof Justin Fendos (Universiti Malaysia Perlis), Prof Dr Ali YeonMdShakaff. Para akademisi asing itu penasaran dan ikut nguleg bersama.
Asian Summer Program tahun ini diikuti oleh Korea (Dongseo University), Malaysia (Universiti Malaysia Perlis-UniMAP), Bangkok (Bangkok University), Jepang (Josai International University) dan Indonesia (UK Petra Surabaya).
Program ini melibatkan 143 mahasiswa dari lima kampus tersebut. Yakni 20 mahasiswa dari Korea, 21 mahasiswa Malaysia, 18 mahasiswa Jepang, 10 mahasiswa Thailand dan 74 mahasiswa Indonesia.
Selama tiga minggu mulai 16 Juli-3 Agustus 2012 ini, para mahasiswa tersebut akan belajar dalam 9 kelas yang memberi perhatian bagi potensi Surabaya, yang dapat dikembangkan, seperti teknologi Green Building dan sistem UMKM di Surabaya.
Bak Soenyeong, mahasiswi Dongseo University mengatakan menyukai kuliner di Surabaya. Selain nasi goreng, ia mengaku juga gemar soto ayam. "Saya ikut nguleg rujak dan mencicipi, ternyata lezat juga," kata dia dengan wajah semeringah.
KUKUH S WIBOWO
Berita Populer:
Festival ''Ngabuburit'' Manado di Bawah Pohon Natal
Pertamina Jual Bahan Bakar Porsche dan Ferarri
Sekolah Kartini Terancam Digusur
7 Manfaat Berciuman
Tiga Bulan, Pendapatan Google Rp 116 Triliun