TEMPO.CO, Yogyakarta--Politikus senior Partai Golkar Akbar Tanjung menilai munculnya ancaman dari Partai Golkar pada kader yang dicalonkan dari partai lain untuk maju dalam Pilpres 2014 seperti kasus mantan wapres RI Jusuf Kalla, berpotensi menjadi blunder dalam pencitraan partai berlambang pohon beringin itu.
"Sebaiknya dipertimbangkan matang-matang dulu keputusannya, agar tidak malah menjadikan munculnya penilaian yang buruk di masyarakat,” kata Ketua Dewan Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu saat menghadiri Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Pemenangan Pemilu, Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan di Yogyakarta, Rabu 18 Juli 2012.
"Apalagi jika tindakan yang diambil itu menyangkut pada tokoh yang dikenal luas seperti Jusuf Kalla, kalau tak sejalan dengan opini dan pemikiran di masyarakat maka malah jadi blunder," kata dia.
Sebelumnya, terkait kesiapan Kalla sendiri jika dicalonkan maju lagi dalam pilpres 2014 nanti meski diusung partai lain, Partai Golkar menyatakan partainya akan memberikan peringatan kepada Jusuf Kalla termasuk sanksi tegas pemecatan. Paslanya Golkar sudah resmi menetapkan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres pada Rapimnas awal Juli lalu.
Semntara itu Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman menyatakan
buruknya citra partai politik di mata publik tak lepas dari keberadaan
pemimpin instan di tubuh partai.
"Ke depan, Partai Golkar berjanji tidak akan lagi merekrut pemimpin instant, tapi calon pemimpin yang benar-benar lahir dari bawah dan digembleng proses organisasi," kata dia.
Rakornis diikuti 197 peserta dari unsur DPD Provinsi dan kabupaten/kota se-DIY, pimpinan daerah organisasi sayap, ormas pendiri serta ormas yang didirikan Golkar.
Sementara Ketua Koodinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa II DPP Partai Golkar Firman Subagyo mengatakan, Golkar sendiri aat ini tengah menyusun gerakan dan strategi untuk pemenangan Pemilu 2014. "Sasaran pemilih utama diarahkan pada masyarakat pedesaan,” kata dia.
Pasalnya, 44,7 perse pendukung setia Partai Golkar selama ini adalah kaum tani dan
masyarakat pingggiran juga marjinal.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Liputan Khusus Ramadan 2012
Liputan Khusus Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
Kalla Pilih Pinangan Mana, Gerindra atau NasDem?
Soal Capres, Kalla Tantang Golkar
Partai Golkar Ancam Pecat Jusuf Kalla