TEMPO.CO, Jakarta-– Meski sudah resmi mendeklarasikan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden tunggal, Partai Golongan Karya bakal memperingatkan mantan wakil presiden Jusuf Kalla jika nekat mencalonkan diri sebagai presiden dari partai lain.
Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Leo Nababan mengatakan bahwa Kalla, sebagai kader senior Golkar, tetap harus menaati keputusan rapat pimpinan nasional, yaitu mengajukan Aburizal Bakrie sebagai calon tunggal dalam Pemilihan Umum 2014."Kami akan beri peringatan kepada siapa pun yang berani menentang keputusan rapat pimpinan," katanya kepada Tempo, Rabu 18 Juli 2012.
Sebelumnya, Jusuf Kalla mengaku tak gentar menghadapi ancaman pemecatan. Mantan ketua umum sebelum Aburizal Bakrie ini disebut bakal diajukan oleh sejumlah partai, seperti Nasional Demokrat. Kalla mengaku sudah bertemu dengan elite Nasional Demokrat. "Mau dipecat dua atau tiga kali, tidak ada soal," katanya. Lihat: Jusuf Kalla Tak Gentar Dipecat Golkar.
Menurut Leo, pemecatan kader yang mencalonkan diri dari partai lain telah disepakati dalam rapat pimpinan nasional. Tapi Golkar akan menunggu sampai Kalla benar-benar mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dari partai lain. Saat ini Golkar baru akan memberi peringatan.
Ketua Badan Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Golkar, Victor Nadapdap, mengatakan sanksi pemecatan buat kader yang melawan keputusan rapat pimpinan nasional tak bisa ditawar lagi. Ia menegaskan bahwa keputusan itu berlaku bagi semua kader. "Termasuk Jusuf Kalla," katanya.
Nyatanya, pengurus Golkar tak satu suara soal pemecatan Kalla. Ketua Golkar Bidang Kepemudaan, Yorrys Raweyai, menilai pemecatan Kalla akan menghancurkan suara Golkar. Apalagi Kalla memiliki basis kuat di partai itu. "Beliau mantan ketua umum dan mantan wakil presiden. Memecat Kalla sama saja membawa partai menuju kehancuran," kata Yorrys.
Yorrys juga menilai pencalonan Aburizal tak sesuai dengan aturan partai. Peraturan Organisasi Golkar nomor 13 menyatakan keputusan mencalonkan presiden dan kepala daerah harus didasari survei. Sedangkan deklarasi Aburizal tak melewati survei.
Toh, Leo Nababan mengatakan partainya tak khawatir memecat Kalla meski tingkat keterpilihan Kalla jauh lebih tinggi dibanding Aburizal dalam sejumlah survei. Aburizal, kata Leo, bakal melakukan perlawanan. Ia juga tak khawatir terjadi perpecahan pengurus daerah soal pemecatan Kalla. Leo memastikan pengurus daerah yang mendukung Kalla juga bakal dipecat.
FEBRIYAN | IRA GUSLINA SUFA
Berita lain:
Liputan Khusus Ramadan 2012
Liputan Khusus Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
Kalla Pilih Pinangan Mana, Gerindra atau NasDem?
Soal Capres, Kalla Tantang Golkar
Partai Golkar Ancam Pecat Jusuf Kalla