Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siswa Jember Temukan Cara Deteksi Boraks di Jajanan

image-gnews
TEMPO/Sulhi
TEMPO/Sulhi
Iklan

TEMPO.CO, Jember -- Dua orang murid Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menemukan cara praktis mendeteksi kandungan boraks pada beragam jajanan anak yang biasa dijual di sekolah. Karya Siti Fatimah dan Wasilatul Akmariah, murid kelas II/IPA, itu menyabet juara I lomba karya ilmiah yg digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Kementerian Agama RI.

"Temuan kami dinilai mudah dan efektif untuk mendeteksi kandungan boraks yang berbahaya bagi tubuh," ujar Fatimah kepada Tempo, Rabu 4 Juli 2012. Ia dan Akmariah membuat kertas indikator dengan ekstrak kunyit untuk mendeteksi kandungan boraks atau Natrium tetraboraks (Na2[B4O5(OH)4].8H2O) pada makanan seperti seperti cilok, mi, tempura, tahu, bakso, dan es.

Temuan itu, kata Fatimah, bermula dari kegelisahan melihat banyaknya makanan atau jajanan yang dijual di sekolah-sekolah yang diduga kuat mengandung boraks. Apalagi sampai saat ini masih sering terdengar kabar murid yang keracunan makanan saat jajan di sekolah. Kandungan boraks pada bermacam jajanan di sekolah-sekolah itu selalu digunakan untuk mendapatkan efek renyah, kenyal, padat, dan tahan lama.

Cara yang mereka temukan terbilang sederhana dan murah. Setelah melakukan riset literatur dan pengujian langsung, akhirnya mereka menemukan cara membuat kertas indikator boraks pada makanan.

Akmariah menuturkan kertas indikator yang mereka buat itu menggunakan kertas saring yang dipotong kecil-kecil (1 x 3 sentimeter). Potongan kertas saring itu lantas direndam dalam larutan kunyit selama 5 menit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kertas itu lantas dikeringkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, untuk menghindari terdegradasinya senyawa kurkumin dari kunyit, yang bisa menyebabkan hilangnya sifat asli senyawa tersebut. "Sampel makanan yang dipilih dihaluskan dan diletakkan dalam pelat tetes. Jika kertas indikator berubah menjadi merah, makanan itu positif mengandung boraks," katanya.

Hasil penelitan dan uji sampel makanan terhadap cilok, mi, tempura, dan tahu yang biasa dijual di beberapa sekolah di Kecamatan Ledokombo didapatkan bukti makanan itu positif mengandung boraks. "Sedangkan pada jajan tempura masih relatif aman jika dikonsumsi karena tidak terjadi perubahan warna pada kertas indikator," kata dia menuturkan.

MAHBUB DJUNAEDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

World Solar Challenge 2015, Mobil Surya ITS Masuk 10 Besar

30 Oktober 2015

Mobil Surya Widay Wahana V millik Institut Teknologi Sepuluh November akan mengikuti kompetisi World Solar Challenge (WSC) 2015 di Australia. Sumber : solarcarteam.its.ac.id KOMUNIKA ONLINE
World Solar Challenge 2015, Mobil Surya ITS Masuk 10 Besar

Mobil yang diberi nama Widya Wahana V (WW-5) ini berhasil menempuh jarak sejauh 1638 kilometer dan berhasil menempati posisi ke-7 dari 12 peserta.


Berkat Yoghurt Kadaluarsa, Siswa MAN I Yogyakarta Jadi Juara

21 Oktober 2015

TEMPO/ Nita Dian
Berkat Yoghurt Kadaluarsa, Siswa MAN I Yogyakarta Jadi Juara

Roqi Reflanska Bintang Mahardika, pelajar Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta, berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia.


Karya Anak Indonesia Raih Juara di Polandia

20 Oktober 2015

Ilustrasi - Piala Juara 1. KOMUNIKA ONLINE
Karya Anak Indonesia Raih Juara di Polandia

Ethan Daniel Lee memenangkan the 18th International Childrens and Young Peoples Art Competition untuk kategori karya seni anak usia 5-7 tahun.


Kompetisi di AS, Telkom University Bawa Aplikasi Puskesmas

14 Oktober 2015

Kompetisi di AS, Telkom University Bawa Aplikasi Puskesmas

Kompetisi ini juga melombakan penampilan budaya.


Atasi Masalah Sapi Perah, Mahasiswa UB Kembangkan Alat Ini  

26 September 2015

Seorang pekerja memerah susu sapi di peternakan sapi perah untuk dijadikan sebagai keju Mozarella di Sentul, Jawa Barat, 10 April 2015. Sapi yang diperah susunya untuk dijadikan keju adalah sapi - sapi non antibiotik. TEMPO/Frannoto
Atasi Masalah Sapi Perah, Mahasiswa UB Kembangkan Alat Ini  

"Sapi yang terjangkit mastitis akan merugikan peternak seperti penurunan produksi susu"


Kembangkan Pakan Ikan Otomatis, Ini Inspirasi Mahasiswa UII  

13 Agustus 2015

Seorang peternak ikan bandeng mencari sisa-sisa ikan yang tidak ikut terbawa banjir di tambaknya di kawasan Cilincing, Rabu (21/1). Tempo/Panca Syurkani
Kembangkan Pakan Ikan Otomatis, Ini Inspirasi Mahasiswa UII  

pemanfaatan alat perikanan modern itu sangat membantu dalam memudahkan petani ikan mengelola usahanya


Ciptakan Mobil Listrik, Ini Kelebihan Rakitan Mahasiswa PENS  

8 Agustus 2015

Kendaraan skuter listrik beroda tiga, i-ROAD di sebuah tempat parkir di Tokyo, Jepang, 22 April 2015. Toyota berencana menjadikan i-Road sebagai mobil sewaan untuk umum dengan harga sewa yang minim. (Akio Kon/Bloomberg/Getty Images)
Ciptakan Mobil Listrik, Ini Kelebihan Rakitan Mahasiswa PENS  

Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menciptakan mobil listrik dengan sistem auto brake (rem otomatis).


Kartu Parkir di Fakultas Teknik UNS Layaknya KTP  

22 Mei 2014

Pembayaran parkir menggunakan kartu Mandiri prabayar di Gardu parkir ISS. TEMPO/Dinul Mubarok
Kartu Parkir di Fakultas Teknik UNS Layaknya KTP  

Jika kartu parkir tersebut dicuri dan disalahgunakan, juga lebih mudah melacak jika terjadi pencurian kendaraan bermotor.


Peneliti UGM Ubah Limbah Tanaman Jadi Bensin

11 Januari 2014

Ilustrasi Bensin eceran. ANTARA/Noveradika
Peneliti UGM Ubah Limbah Tanaman Jadi Bensin

Arief menguji teknologinya ini ke biomassa dari sisa-sisa tanaman yang berstruktur pejal.


Sepatu 3 in 1 Kreasi Siswi Yogyakarta  

16 November 2013

REUTERS/Nacho Doce
Sepatu 3 in 1 Kreasi Siswi Yogyakarta  

Fitri bisa memamerkan desain itu dalam perhelatan National Young Inventor Award ke-6 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.