TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Freddy Latumahina mengatakan partainya melarang kadernya maju sebagai calon presiden dan wakil presiden dari partai lain. Alasannya, rapat pimpinan nasional sudah menetapkan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden.
"Kami akan berhentikan siapa saja yang melanggar keputusan ini," kata Freddy seusai penutupan rapimnas ketiga di Hotel Aston, Bogor, Sabtu malam, 30 Juni 2012.
Larangan ini, kata Freddy, berlaku untuk semua kader, termasuk pengurus DPP dan mantan pengurus. Bahkan Freddy mengaku tak akan segan memberhentikan mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla jika maju sebagai capres dari partai lain.
Dalam empat bulan terakhir, nama Kalla sering disebut akan didaulat beberapa partai menjadi capres. Partai Nasional Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan pernah mengatakan siap mendukung Kalla. Di Golkar, peluang mantan Wakil Presiden ini sudah tertutup karena Golkar sudah menetapkan Aburizal sebagai capres tunggal.
Menurut Freddy, sikap tegas ini terpaksa diambil partai karena tidak mau mengulang pengalaman dalam pemilihan presiden di masa lalu. Pada 2004, misalnya, meski menang pemilihan legislatif, calon presiden dari Golkar kalah karena munculnya kader Golkar yang diusung partai lain. Pada 2009, Golkar kembali menelan kekalahan karena suara partai yang tak solid mendukung Kalla yang juga dicalonkan. "Karena tak pernah solid, calonnya tak pernah berhasil, makanya kami bikin aturan yang berbeda seperti ini."
Golkar, kata Freddy, tak hanya akan memberikan sanksi pada kader yang maju sebagai capres lain, tetapi juga bagi kader lain yang turut mendukung. Golkar tak takut akan kehilangan gerbong besar akibat keputusan tegas ini. "Dalam partai, kami menegakkan sanksi, hak memilih dan dipilih, itu sudah dipertimbangkan itu terjadi di dalam partai. Mau menggunakan hak politik pribadi, ya berhenti dulu dari partai."
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie optimistis pemecatan ini tidak akan menggoyangkan soliditas partai. Bahkan dia yakin elektabilitasnya menjelang pilpres akan terus naik karena keputusan ini. "Saya yakin partai golkar tidak akan pecah."
Menurut Ical, dari pertemuan selama rapimnas, dia melihat dukungan bulat dari seluruh DPP provinsi untuk mencalonkannya sebagai capres. Dia yakin semua elemen partai siap menyukseskan pemenangannya dalam pemilihan presiden 2014. "Golkar itu satu dan tidak mungkin dipecah belah oleh siapa juga."
IRA GUSLINA SUFA
Politik Terpopuler
Polisi Entikong Terjaring Razia Polisi Malaysia
Posko Saweran KPK Tutup di Akhir Pekan
Menkes: Tak ada Program Kondomisasi Indonesia
Banyak Anggota DPR Garap Proyek Pemerintah
15 ribu warga Ingin Pulang ke Boven Digoel
Asal-usul Perseteruan @Triomacan2000-UmarSyadat
SBY Hadiri Acara HUT Bhayangkara
Banyak Anggota DPR Garap Proyek Pemerintah
Ical Akui Lumpur Lapindo Turunkan Elektabilitasnya