TEMPO.CO, Bandung - Belasan aktivis Greenpeace Indonesia menggeruduk restoran Kentucky Fried Chiken, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Rabu 20 Juni 2012. Mereka memprotes penggunaan kertas produk PT Asia Pulp and Paper (APP) untuk kemasan paket produk makanan dan minuman oleh restoran waralaba asal Amerika Serikat tersebut.
"Kami mengimbau KFC untuk menghentikan penggunaan kertas produk APP dari hasil investigasi kami terbukti bertanggungjawab atas rusaknya hutan, lahan gambut, dan habitat harimau sumatera di Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan,"ujar Yuyun Indradi, juru kampanye hutan Greenpeace Indonesia di lokasi demo KFC, Jalan R.E. Martadinata, Bandung, Rabu 20 Juni 2012.
Pantauan Tempo, aksi Greenpeace ini dilakukanlepas tengah hari. Selain memajang spanduk dan poster protes, mereka juga menggelar aksi teatrikal mengenakan kostum kemasan paket makanan-minuman produk KFC, harimau sumatera, bahkan kostum chef berikut topeng penemu KFC, Kolonel Harland Sanders.
Salah satu aksi mereka, adalah gaya kolonel Sanders sedang menginjak-injak dan menendangi harimau Sumatera yang sudah terkapar. Salah satu bunyi poster mereka adalah "Kurang dari 400 ekor harimau sumatera tersisa, pedulikah kamu?..no good untuk hutan."
Aksi para pejuang lingkungan hidup ini tak sampai mengganggu konsumen yang tengah makan siang di dalam restoran. Sebab, aksi sebagian besar dilakukan di halaman restoran. Aksi teatrikal di halaman yang juga tempat parkir kendaraan hanya sedikit menghambat mobil yang hendak meninggalkan area restoran.
Yuyun juga menjelaskan bahwa aksinya adalah bagian dari aksi global Greenpeace yang dilakukan di seluruh gerai KFC di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat. Di Indonesia, kata dia, aksi dilakukan di kota-kota besar utama tempat resto KFC berdiri. Aksi di KFC Jalan R.E. Martadinata Bandung ini adalah yang ketiga setelah dua hari lalu aksi serupa digelar di Semarang dan Pekanbaru.
"Aksi global ini akan kami lakukan sampai KFC memutus pembelian produk APP sampai APP berubah menjadi lebih ramah lingkungan,"katan Yuyun. "Kami juga terus menekan APP agar segera menghentikan praktek-praktek tak ramah lingkungan dan mengubah diri menjadi lebih baik,"katanya lagi.
ERICK P. HARDI