Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Timika Gelar Ritual Damai Usai Perang Panah

image-gnews
REUTERS/Herwig Prammer
REUTERS/Herwig Prammer
Iklan

TEMPO.CO, Timika -  Kelompok warga Kwamki Lama, Timika, Papua, yang saling menyerang dengan senjata panah sejak Sabtu kemarin akhirnya bersedia melakukan berdamai. Perdamaian ini ditandai dengan ritual tradisi patah anak panah, pada Rabu, 6 Juni 2012.

Awalnya warga Kampung Harapan, Kwamki Lama, enggan melakukan ritual perdamaian. Sejumlah warga Kampung Harapan masih menganggp kematian Rony Ongomang dalam kecelakaan lalu lintas pada 21 mei 2012 merupakan pembunuhan.

Kemarahan warga Kampung Harapan yang masih terhitung saudara itu semakin memuncak setelah Demianus Ongomang tewas dipanah kelompoknya sendiri pada hari Minggu kemarin. Demianus dibunuh ketika mengendap-endap di belakang gereja.

Beberapa kali upaya damai berupa pendatanganan kesepakatan menghentikan pertikaian yang difasilitasi Kepolisian Resosr Mimika, tak membuahkan hasil. Kedua kelompok warga terus melakukan propaganda dan melakukan perang panah. Akibatnya jumlah korban luka terus berjatuhan.

Kepala Kepolisian Resor Mimika Ajun Komisaris Besar Denny Edward Siregar meminta keluraga yang bertikai sama-sama menandatangani kesepakatan damai. Denny mengancam akan menindak tegas pihak-pihak yang masih ingin bertikai. “Ini keluarga korban sudah setuju berdamai dan mengakhiri konflik, tetapi ada pihak laijn yang menghendaki terus perang,” katanya.

Perdamaian antar kedua kelomnpok warga semula dijadwalkan akan dilaksanakan pada Rabu pagi, sekitar pukul 09.00 waktu Papua. Tetapi warga Kampung Harapan masih terpecah. Sebagian setuju melaksanakan perdamaian, sebagaian masih menginginkan perang panah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Puluhan pasukan Brigade Mobil Detasemen B Mimika sudah disiagakan di lapangan sepak bola Kwamki Lama untuk merazia panah. Terutama karena sebagian warga masih terus membawa anak panah dan terus melakukan provokasi untuk saling menyerang.

Menjelang Rabu sore, situasi Kwamki Lama sempat tegang karena warga Kampung Amole sudah setuju berdamai, tetapi warga Kampung Harapan masih enggan berdamai. “Waktu kita terbatas, kita harus segera melakukan perdamaian sebelum turun hujan. Saya minta wakil-wakil warga yang sudah ditunjuk untuk segera dating ke tempat perdamaian,” kata David Ongomang, kerabat Rony dan Demianus.

Menurut David, sesuai tradisi perang adat seharusnya prosesi perdamaian dilaksanakan dengan melakukan ritual belah bambu, panah babi, dan patah panah. ‘Tetapi karena pihak korban hanya warga Kampung harapan, sedang Kampung Amole tidak ada yang meninggal maka hanya akan dilakukan patah panah.” Kata David.
Sejak Rabu pagi sedikitnya 300 anggota Polres Mimika disiagakan di wilayah yang sering terlibat pertikaian adat ini. Sementara warga yang bertikai masing-masing berada di wilayah kampong mereka.

Setelah negosiasi yang cukup alot pada Rabu sore kedua kelompok yang bertikai bersedia berdamai. Pihak-pihak yang bertikai menyerahkan busur dan panah kepada gereja, yang selanjutnya menyerahkan senjata tradisional ini kepada Kapolres Mimika untuk dipatahkan. “Setelah patah panah ini tidak ada lagi pertikaian di antara warga Kwamki Lama, semua satu rumah, satu gereja,” kata Denny.

TJAHJONO EP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Human interest - Peserta perang antar suku di Festival Lembah Baliem, Wamena, Papua. Tempo/Rully Kesumaru
Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.


Mengenal Suku Dani Papua dan 4 Tradisi Mereka

10 Agustus 2023

Warga Suku Dani yang menghuni Lembah Baliem, Wamena, Papua melakukan tarian perang-perangan pada Festival Budaya Lembah Baliem di Kampung Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (8/8). TEMPO/Cunding Levi
Mengenal Suku Dani Papua dan 4 Tradisi Mereka

Suku Dani di Lembah Baliem. Papua memiliki banyak tradisi unik yang terus dipertahankan hingga sekarang dan menjadi warisan luhur bangsa kita.


Mengenal Destinasi Wisata dan Kuliner Rwanda, Menyusuri Eksotika Negeri di Afrika Timur

2 Juli 2023

Musanze, Rwanda. Foto: Time.com/
Mengenal Destinasi Wisata dan Kuliner Rwanda, Menyusuri Eksotika Negeri di Afrika Timur

Rwanda terkenal dengan keindahan alamnya. Destinasi wisata berupa ekowisata menjadi sektor yang berkembang pesat di Rwanda.


150 Orang Tewas dalam Perang Suku di Sudan

21 Oktober 2022

Negara bagian Nil Biru selatan Sudan. Istimewa
150 Orang Tewas dalam Perang Suku di Sudan

Perempuan dan anak-anak ikut menjadi korban perang suku di Sudan. Kekacauan terjadi sejak kudeta pada Oktober 2021.


Bamsoet: Perang Bubat Tak Ada dalam Prasasti

26 Agustus 2021

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet: Perang Bubat Tak Ada dalam Prasasti

Patut diduga naskah 'Kidung Sunda' dan 'Kidung Sundayana' memiliki motif memecah belah dua suku etnis terbesar bangsa Indonesia, Sunda dengan Jawa.


Perang Suku di Sudan, 40 Orang Tewas

6 April 2021

Perang Saudara Ancam Sudan Selatan
Perang Suku di Sudan, 40 Orang Tewas

Pemerintah Sudan mengumumkan keadaan darurat di negara bagian Darfur Barat akibat perang antarsuku yang telah berlangsung selama tiga hari.


Perang Antar Kampung, 16 Orang di Jayawijaya Terkena Panah

12 September 2020

Warga suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti menampilkan aksi perang-perangan dalam acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Distrik Wosilimo, Jayawijaya, Papua, (12/8). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Perang Antar Kampung, 16 Orang di Jayawijaya Terkena Panah

Perang tradisional ini terjadi antara masyarakat Kampung Wukahilapok dan Kampung Meagama di Kabupaten Jayawijaya.


Perang Suku di Flores Timur, Enam Orang Dilaporkan Tewas

5 Maret 2020

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Perang Suku di Flores Timur, Enam Orang Dilaporkan Tewas

Dua suku di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Flores Timur saling bentrok memperebutkan lokasi tanah bernama Wulewata Bani.


Kapolri Benarkan Terjadi Perang Suku di Papua, Dua Polisi Terluka

2 Oktober 2018

Warga suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti menampilkan aksi perang-perangan dalam acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Distrik Wosilimo, Jayawijaya, Papua, (12/8). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Kapolri Benarkan Terjadi Perang Suku di Papua, Dua Polisi Terluka

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan suku-suku di Papua memang kerap memilih jalan perang untuk menyelesaikan masalah.


Gerah atas Perang Suku, Jokowi Minta Pemda Turun ke Lapangan

26 September 2016

Kubu Mambruk dengan berbagai alat perang memasuki daerah hutan di Kwamki Lama, Papua, Minggu (10/1). Perang antar suku yang telah berlangsung beberapa hari ini, belum dapat diatasi oleh pihak keamanan. ANTARA/Lisad
Gerah atas Perang Suku, Jokowi Minta Pemda Turun ke Lapangan

Perang suku terjadi karena aturan adat bahwa satu korban harus diganti dengan satu nyawa dari suku lawan.