Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kata Irshad Manji Soal Homoseksualitas

image-gnews
Irshad Manji (tengah) menjadi pembicara dalam diskusi buku
Irshad Manji (tengah) menjadi pembicara dalam diskusi buku "Allah: Liberty and Love" di Lembaga Kajian Ilmu Sosial (LKIS), kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (09/05/2012). Diskusi buku ini berakhir setelah diserang oleh puluhan massa Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan mengakibatkan lima orang terluka dan fasilitas bangunan dirusak oleh massa penyerbu. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kritik yang dilayangkan terhadap penulis buku Allah, Liberty, and Love, Irshad Manji, adalah soal lesbi. Apa komentar Irshad soal itu?

Diskusi Allah, Liberty, and Love di kantor Lembaga Kajian Islam dan Sosial di Yogyakarta diserbu seratusan orang, Rabu 9 Mei 2012. Mereka berteriak, “Irshad Manji, jangan rusak agama kami.” Juga, “Jangan pernah menghina lagi agama kami dengan kampanye gay dan lesbian.”

Irshad bergeming, jongkok di pendapa, dilindungi para peserta diskusi yang mengelilinginya. Lemparan batu dari penyerbu diabaikan. Pemukulan juga tak dihiraukan.

Purwani Diyah Prabandari dari Tempo mewawancarai Irshad Manji, 44 tahun, di sela hiruk-pikuk kegiatannya. Wawancara berlangsung dua kali, Jumat dua pekan lalu dan Senin berikutnya.

Kritik yang paling sering dialamatkan kepada Anda adalah soal homoseksualitas.

Sebenarnya, hak gay dan lesbian lebih gampang diperoleh daripada hak perempuan. Hal ini karena ada ketakutan di kalangan masyarakat pluralis bahwa mereka akan dicap homofobia (antihomoseksual). Sayangnya, mereka tak khawatir dicap sexist (bias gender), merasa tak mengapa menggaji perempuan lebih kecil dibanding laki-laki untuk pekerjaan yang sama. Tapi saya tak akan berbicara banyak tentang ini.

Lalu bagaimana dengan tiga kata dalam judul buku Anda: Allah, kebebasan, dan cinta? Apa ini ada hubungannya dengan orientasi seksual?

Ini bukan candaan. Ketiganya bisa disandingkan. Saya pernah mendengar salah satu komentar yang paling menyedihkan tentang hal ini. Di sebuah program televisi, saya katakan bahwa cara merespons pendeta yang membakar Al-Quran adalah berkata dengan lembut: "Allah menyayangi Anda, demikian juga saya." Pembawa acara televisi tertawa mendengar jawaban tersebut dan mengatakan muslim tidak mencintai atau mengasihi. Kemudian saya menerima banyak surat elektronik yang mengatakan, "Kamu tahu Irshad, saya tidak pernah mendengar kata Allah dan cinta atau sayang dalam kalimat yang sama." Betapa menyedihkannya. Dan itu benar.

Lho, bukankah umat Islam yakin Islam itu rahmat bagi seluruh umat?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi banyak yang masih bingung akan konsep itu. Saat saya di Bosnia, seorang mahasiswi berjilbab bertanya kepada saya, "Saya hanya perlu tahu satu hal, apakah Anda takut Tuhan?" Takut dinilai jauh lebih besar dibanding rahmat. Kenapa hubungan antara Tuhan dan manusia tak diukur dengan kasih sayang?

Apa akibatnya?

Siapa pun yang mempraktekkan Islam akan berada di krisis moral bila menyalahgunakan Al-Quran untuk melanggengkan ketidakadilan terhadap perempuan, agama minoritas, gay dan lesbian, anak-anak, dan lain-lain.

Kalau begitu, Indonesia dalam krisis moral?

Faktanya. Saat ini, memang ada gerakan melarang Ahmadiyah. Juga ada aturan soal pakaian perempuan di beberapa daerah. Di sisi lain, banyak muslim moderat Indonesia yang tidak ingin bersitegang dengan ekstremis. Itulah yang disebut Martin Luther King Junior sebagai perdamaian negatif. Ketegangan memang tidak ada, tapi ketidakadilan tetap terjadi. Sebuah kemajuan tak pernah terjadi tanpa ketegangan.

Baca wawancara selengkapnya di MBM TEMPO edisi 14-20 Mei 2012

Berita terkait:
Irshad Manji Ditolak Muslimah Malaysia 

Luncurkan Buku di Amsterdam, Irshad Manji Diserang 

Soal Irshad Manji, Sultan Minta Polisi Konsisten

MMI Ancam Gugat Balik Pendukung Irshad Manji

Diskusi Irshad Manji, MMI Dilaporkan ke Polda

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Soal Diskusi Irshad Manji, MMI Gugat Balik LKiS

5 Juli 2012

Irshad Manji ditenangkan para panitia diskusi buku
Soal Diskusi Irshad Manji, MMI Gugat Balik LKiS

Kuasa hukum LKiS dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Hamzal Wahyudin menyatakan siap atas laporan balik dari MMI.


Irshad Manji Biasa Ditolak  

18 Mei 2012

Irshad Manji ditenangkan para panitia diskusi buku
Irshad Manji Biasa Ditolak  

Empat bulan silam sekitar 20 orang menyerbu masuk dan mengibarkan bendera hitam saat peluncuran buku Irshad Manji di Amsterdam.


Irshad Manji: Hanya Ada 1 Tuhan, La Ilaha Illallah  

18 Mei 2012

Irshad Manji memberikan keterangan kepada pers di Gedung Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (9/5). Dengan alasan keamanan, pihak Universitas Gadjah Mada akhirnya membatalkan diskusi buku karya Irshad Manji yang berjudul 'Allah, Liberty and Love' setelah mendapat protes dari kelompok-kelompok yang menentang kedatangan Irshad Manji dan diskusi bukunya. TEMPO/Suryo Wibowo
Irshad Manji: Hanya Ada 1 Tuhan, La Ilaha Illallah  

Dalam daftar teman di akun Facebook Irshad Manji, orang Indonesia menduduki tempat kedua terbesar.


Irshad Manji Ditolak Muslimah Malaysia  

18 Mei 2012

Irshad Manji. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Irshad Manji Ditolak Muslimah Malaysia  

Mengundang seseorang seperti dia merupakan sebuah upaya mengusik sensitivitas komunitas muslim di negeri ini, ujar Ketua Salimah, Aminah Zakaria


Luncurkan Buku di Amsterdam, Irshad Manji Diserang  

16 Mei 2012

Irshad Manji ditenangkan para panitia diskusi buku
Luncurkan Buku di Amsterdam, Irshad Manji Diserang  

Mereka mengibarkan bendera hitam sambil berteriak-teriak, Anda kafir, kata Manji.


Soal Irshad Manji, Sultan Minta Polisi Konsisten

11 Mei 2012

TEMPO/Suryo Wibowo
Soal Irshad Manji, Sultan Minta Polisi Konsisten

Sri Sultan HB X menilai pembubaran diskusi Irshad Manji yang terjadi di LKiS yang disertai kekerasan tergolong pidana.


MMI Ancam Gugat Balik Pendukung Irshad Manji

10 Mei 2012

Panitia diskusi buku
MMI Ancam Gugat Balik Pendukung Irshad Manji

Ketua Majelis Mujahidin Indonesia, Irfan S. Awwas, akan melawan reaksi sejumlah organisasi yang melaporkan mereka ke Polda dan Komnas HAM.


Diskusi Irshad Manji, MMI Dilaporkan ke Polda  

10 Mei 2012

Panitia diskusi buku
Diskusi Irshad Manji, MMI Dilaporkan ke Polda  

Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) beserta tujuh korban melaporkan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) ke Kepolisian Daerah DI Yogyakarta.


Irshad Manji Terharu Dilindungi

10 Mei 2012

Irshad Manji memberikan keterangan kepada pers di Gedung Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (9/5). Dengan alasan keamanan, pihak Universitas Gadjah Mada akhirnya membatalkan diskusi buku karya Irshad Manji yang berjudul 'Allah, Liberty and Love' setelah mendapat protes dari kelompok-kelompok yang menentang kedatangan Irshad Manji dan diskusi bukunya. TEMPO/Suryo Wibowo
Irshad Manji Terharu Dilindungi

Penulis feminis asal Kanada, Irshad Manji, merasa terharu karena masih ada orang-orang yang melindunginya di tempat diskusi bukunya.


Cara Polisi Tanggapi Insiden Irshad Manji Dikritik  

10 Mei 2012

Irshad Manji memberikan keterangan kepada pers di Gedung Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (9/5). Dengan alasan keamanan, pihak Universitas Gadjah Mada akhirnya membatalkan diskusi buku karya Irshad Manji yang berjudul 'Allah, Liberty and Love' setelah mendapat protes dari kelompok-kelompok yang menentang kedatangan Irshad Manji dan diskusi bukunya. TEMPO/Suryo Wibowo
Cara Polisi Tanggapi Insiden Irshad Manji Dikritik  

Eva Kusuma Sundari mengkritik ketidakprofesionalan polisi dalam menangani insiden serangan kepada peserta diskusi buku Irshad Manji di LKiS Bantul.