Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa UGM Ciptakan Selai Berbahan Ampas Tahu  

image-gnews
Roti
Roti
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ampas tahu dari bahan dasar kedelai biasanya hanya dimanfaatkan untuk campuran pakan ternak seperti sapi maupun babi. Bahkan ampas tahu hanya dibuang menjadi limbah yang baunya menyengat.

Di tangan sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada, ampas tahu disulap menjadi selai menemani roti tawar yang nikmat. Apalagi kandungan serat selai dari ampas tahu ini 8 persen lebih tinggi daripada selai yang beredar di pasaran. Selain enak, juga mengandung zat untuk mencegah penuaan dini.

"Ampas tahu mempunyai gizi tinggi dan bernilai ekonomis," kata Ahmad Muhaimin Alfarisy, mahasiswa Pembangunan Wilayah Universitas Gadjah Mada angkatan 2010, di Yogyakarta, Rabu, 16 Mei 2012.

Ia tidak sendiri. Anggota tim lainnya adalah Dian Purnami Handayani, mahasiswa Teknik Kimia; Friestisya Blorindayoga Hariandrie, mahasiswa Teknik Kimia; Mudrikah, mahasiswa Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian; serta Ristiani Puji Lestari, mahasiswa Akuntansi. Mereka menjadi satu tim dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan.

Para mahasiswa itu meluncurkan selai berbahan ampas tahu yang diberi label “a Soy”. Pembuatan selai dari imbah tahu itu berdasarkan pengalaman Muhaimin sebelum kuliah.

Ia melihat produsen susu kedelai yang selalu membuang limbah kedelainya. Sama halnya dengan susu kedelai, bahan baku tahu adalah kedelai. Maka ampas tahu itu mereka kaji dan dimanfaatkan sebagai selai.

Cara membuat selai dari ampas tahu tidaklah rumit. Ampas tahu yang masih segar dikukus terlebih dahulu selama satu jam. Itu agar ampas tahu bisa lebih awet. Lalu ampas yang telah dikukus dicampur dengan buah yang sudah diblender. Kemudian dicampur dengan gula pasir, cengkeh, dan kayu manis.

Setelah semua bahan tercampur, dimasak dalam penggorengan dan dididihkan sampai mengental. Komposisinya, ampas tahu berbanding buah 1:2.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal rasa, bergantung pada selera pembuatnya atau selera pasar. Bisa dipilih buah apel, jambu, pisang, dan cokelat susu. Juga bisa dengan blueberry, moka, sirsak, dan beberapa rasa oriental lainnya. "Sementara ini, kami masih memproduksi dalam bentuk roti bakar, selanjutnya akan kami produksi dalam kemasan," katanya. Selai ampas tahu yang akan dirilis dalam bentuk mangkok ukuran 200 gram. Per mangkoknya dihargai Rp 6.500.

Muhaimin menjelaskan ampas tahu memiliki kandungan serat yang cukup tinggi sehingga baik untuk pencernaan. Selain itu, di dalam kedelai juga terkandung senyawa isoflavon untuk mencegah proses penuaan dini.

Menurut Dian Purnami, salah seorang anggota tim, penjualan roti bakar "a Soy" telah meraup omzet Rp 1,8 juta sejak diluncurkan beberapa bulan lalu. Harga roti bakar dengan selai ampas tahu hanya dibanderol Rp 1.500 per biji.

Roti bakar "a Soy" ini baru dipasarkan di sejumlah kantin di lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada. Nah, bagi yang ingin mencoba membuat limbah jadi teman makanan enak, silakan berpraktek. Jika hanya ingin menikmati, datang saja ke kantin-kantin yang ada di setiap fakultas di Universitas Gadjah Mada.

MUH SYAIFULLAH


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

19 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.