TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan evakuasi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 menemukan enam kantong jenazah dari area evakuasi di Bukit Salak, Bogor, Jumat, 11 Mei 2012. Namun hingga saat ini, belum ada anggota tim dan Badan SAR Nasional yang bersedia dikonfirmasi.
Dari informasi yang dihimpun Tempo, enam kantong jenazah itu saat ini tengah diupayakan untuk diangkut dari tengah tebing oleh tim gabungan. Namun, belum bisa dipastikan apakah enam kantong tersebut berisi enam jenazah atau lebih dari itu.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan joyflight hilang kontak sekitar pukul 14.33 saat berada di daerah Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. Sukhoi berpenumpang 45 orang dan delapan di antaranya adalah awak pesawat dari Rusia.
Salah seorang tim SAR dari kelompok masyarakat, Firman, mengaku melihat bangkai Sukhoi dari jarak pandang yang lebih dekat dibanding Yadis. “Saya melihat bangkai pesawat di bukit seberang dan puingnya tak ada yang besar. Maksimal diameternya saya perkirakan 50 sentimeter,” kata dia.
Firman menduga puing-puing besar pesawat Sukhoi kemungkinan jatuh ke jurang. Sebab, saat tiba di tebing tempatnya melakukan pengamatan semalam, masih banyak serpihan yang terlihat di tengah tebing. Namun pagi harinya, jumlah serpihan tak sebanyak yang dia lihat malam hari.
“Puing-puingnya tinggal sedikit. Sepertinya pesawat meledak hebat karena semak-belukar di sekitar serpihan pesawat warnanya juga sudah coklat, tak ada lagi yang hijau. Di tengah tebing juga ada baju dan kain tergantung, tapi tidak terlihat ada tubuh manusia. Semalam saya menginap juga tidak mendengar suara apapun dari sana,” kata dia.
TRI SUHARMAN
Berita Terkait
Sukhoi Diduga Menabrak, Meledak dan Jatuh ke Jurang
Kecelakaan Pengaruhi Penjualan Sukhoi Superjet
Polri Minta Data Korban Sukhoi ke Tiga Kedutaan
Jenazah Korban Sukhoi Siap Diterbangkan ke Halim
RS Polri Siapkan Tenda Otopsi Korban Sukhoi
Kartika Airlines Tunda Pembelian 30 Sukhoi
SBY Temui Keluarga Korban Sukhoi