TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pertahanan dan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat (Komisi I DPR) Tjahjo Kumolo yakin Sukhoi akan serius meneliti penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 RA-36801. "Karena ini menyangkut nama perusahaan negara besar," katanya kepada Tempo, Kamis 10 Mei 2012.
Menurut Tjahjo, soal sebab terjadinya kecelakaan ini masih harus diteliti dengan sangat cermat, apakah karena kesalahan teknis atau kesalahan manusia. Tentu penyebabnya akan diketahui dari black box dan rekaman sebelumnya dengan menara Bandara Soekarno-Hatta.
Soal rencana pembelian pesawat penumpang dari Rusia yang terancam batal itu, Tjahjo belum bisa berkomentar banyak. Ia memperkirakan semua pihak tentunya masih menunggu hasil penyelidikan tentang sebab musabab jatuhnya pesawat buatan Rusia yang mendapat sertifikat kelayakan terbang dari Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) tahun 2010 itu. "Dan ini perlu waktu lama," katanya.
Yang paling penting saat ini, ujar Tjahjo, langkah cepat untuk evakuasi para korban kecelakaan pesawat nahas itu. "Ini musibah. Kita berduka atas banyaknya korban jiwa," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini.
Pesawat komersial Sukhoi Superjet 100 hilang dari pantauan radar Rabu siang, 9 Mei 2012. Pesawat itu lepas landas dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma pukul 14.00 WIB dan hilang kontak pukul 14.33 WIB.
Pada Kamis pagi, Sukhoi Superjet 100 itu telah ditemukan. Tim SAR memastikan telah menemukan serpihan pesawat Sukhoi sekitar dua kilometer dari Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.
MUNAWWAROH
Berita terkait:
Skenario Evakuasi Penumpang Sukhoi Hari Ini
Diragukan Jika Sukhoi Turun Ketinggian Karena Cuaca Buruk
Sukhoi Joy Flight, Kenapa Ambil Rute Selatan?
Tiga Sebab Jatuhnya Sukhoi
Pilot Sukhoi Pernah Jadi Astronot Penguji Termuda
Tim Sukhoi Rusia Dipimpin Mikhael Pogosyan