TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto mengatakan pihaknya akan menelusuri keberadaan Indah dalam kasus Nunun Nurbaeti. "Indah itu adalah orang yang mencairkan travellers cheque," kata Bambang dalam sebuah seminar di kantor Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Senin, 16 April 2012. Bambang mengaku hingga saat ini pihaknya tidak mengetahui posisi Indah.
Sebelumnya diberitakan 480 lembar cek pelawat senilai Rp 24 miliar mengalir ke anggota Dewan dari anak buah Nunun, Arie Malangjudo. Cek itu diduga untuk pemenangan Miranda Goeltom dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI 2004. Cek dipesan oleh Bank Artha Graha kepada Bank Internasional Indonesia (BII). Cek itu sendiri dibeli oleh PT First Mujur and Plantation untuk kebun kelapa sawit di Riau.
Kepala Seksi Travellers Cheque Bank BII, Krisna Pribadi, dalam persidangan pada 2 April silam mengatakan cek dipesan oleh Bank Artha Graha pada 8 Juni 2004 melalui permintaan tertulis. Setelah diterbitkan, cek lalu diberikan kepada Tutur, Cash Officer Bank Artha Graha.
Kemudian terungkap di persidangan, cek di tangan Tutur itu yang selanjutnya diambil seseorang bernama Indah, yang akhirnya berpindah tangan kepada Arie Malangjudo. Sopir pribadi Nunun, Samid Bahruddin, mengatakan Indah, yang bernama lengkap Indah Pramurti, bekerja di bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia di perusahaan Nunun, PT Wahana Esa Sembada.
Nunun di pengadilan mengatakan Indah yang dimaksudkan Samid berbeda dengan yang dimaksud jaksa KPK. Jaksa KPK menyatakan berjanji akan membongkar identitas Indah.
MARIA YUNIAR
Berita Terkait:
Miranda Mengaku Tak Tahu Sponsor Cek Pelawat
PDIP Bantah Mega Instruksikan Pilih Miranda
Miranda Akui Berinisiatif Temui Anggota Dewan
Nunun: Miranda Datang ke Cipete Minta Menang
Dianggap Teman Biasa oleh Miranda, Nunun Kecewa
Miranda Akui Pertemuan dengan Dua Fraksi DPR
Saksi: Miranda Sering Ke Rumah Nunun
Bagaimana Cek dari Artha Graha Ada di Nunun?