TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, menganggap sikap Susilo Bambang yang lamban sebagai bentuk kehati-hatian seorang Presiden. "Presiden itu sangat hati-hati, tidak gegabah. Bukan takut, masa’ militer penakut," kata Tifatul saat pidato politik peluncuran buku biografinya "Sepanjang Jalan Dakwah" di Galeri Indosat, Jakarta, Sabtu, 7 April 2012.
Tifatul mengatakan entah apa jadinya seorang Presiden menanggapi panasnya situasi politik dengan emosi. "Seandainya partai emosi, koalisi emosi, masyarakat emosi, lalu Presiden ikut emosi, jadi apa negara ini?" kata Tifatul.
Selama menjadi menteri, Tifatul mengakui jika ada kekurangan dari SBY sebagai Presiden. Namun, dia melanjutkan, banyak kelebihan SBY yang bisa membawa Indonesia seperti saat ini. "Dia punya dedikasi, Indonesia lebih dipandang oleh negara lain," katanya.
Tifatul meminta masyarakat tak gampang terprovokasi dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak yang menimbulkan situasi politik memanas. "Jangan provokasi negara ini. Kita tidak ingin kembali ke kerusuhan masa lalu," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terkait
PKS akan Bicarakan Nasibnya di Setgab
Presiden PKS: Kami Hanya Beda dalam Ekspresi
Pengamat: SBY Butuh PKS untuk Imbangi Golkar
Tifatul Kritik Pemberitaan Media Soal Koalisi
Istana: Koalisi Tak Ingin Ada Musuh dalam Selimut