TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo geram dengan bupati dan wali kota di daerahnya. Sebabnya, mereka kerap tak datang saat diundang oleh provinsi. Bibit menyebut dirinya tak bisa mengendalikan para bupati dan wali kota di Provinsi Jawa Tengah.
Dia mencontohkan ketidakhadiran bupati dan wali kota dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan pada Rabu, 4 April 2012. Yang tak hadir dalam acara itu antara lain Wali Kota Surakarta Joko Widodo, Wali Kota Semarang Soemarmo, dan yang lainnya.
“Padahal, undangan sudah saya sampaikan 10 hari sebelum acara berlangsung,” kata Bibit Waluyo dalam sambutan acara itu di Gradhika Jawa Tengah hari ini. Acara Musyawarah Rencana Pembangunan, kata Bibit, sangat penting bagi pembangunan daerah. Jika dalam forum tersebut para pemimpin hanya diwakilkan, maka wakil tersebut belum tentu bisa menjawab persoalan yang ada.
“Kalau yang hadir bukan bupatinya langsung atau hanya diwakilkan kepala dinas, maka nanti kalau ditanya malah tak tahu apa-apa,” kata dia. Bibit juga heran kenapa kalau diundang ke Jakarta mereka semangat, tapi kalau diundang di provinsi malas. “Apakah kalau di Jakarta ada nyam-nyam-nya,” kata dia.
Kehadiran bupati di acara itu sangat perlu sekali agar tahu proses pembangunan yang akan dilaksanakan pada 2013 mendatang.
Bibit menyatakan ada struktur birokrasi yang seharusnya ditaati oleh para pejabat, mulai dari kepala desa, camat, bupati/wali kota, gubernur, hingga presiden. Bibit mencontohkan dirinya yang setiap waktu jika dipanggil presiden, maka akan langsung memenuhi undangan tersebut. “Tak mungkin saya wakilkan,” kata dia.
ROFIUDDIN
Berita Lain
Saran Penumpang Kereta yang Bikin Dahlan Antusias
Detik-detik Dahlan Iskan Berdesakan di Kereta
Once Batal Buka Konser The Iron Maidens
Sparkle, Film Terakhir Whitney Houston
Simfoni Cinta Aminoto Kosin untuk Anak NTT
Olivia Newton-John Konser di Jakarta 8 April