TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar, Nurul Arifin, mengaku banyak belajar dari sosok almarhum Syamsul Muarif. Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi di era Presiden Megawati Soekarno Putri itu, menurut Nurul, adalah salah seorang kader terbaik Golkar.
"Panutan saya di Golkar," kata artis senior yang terjun di politik itu saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 April 2012.
Nurul memuji kepribadian Mantan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR periode 1999-2001 itu. "Saya suka kepribadiannya yang teguh, idealis, berkompeten di bidangnya, dan disiplin," kata istri Mayong Suryolaksono itu. "Perfeksionis."
Pria kelahiran Kandangan, Hulu Sungai Selatan, 8 Desember 1948, itu mulai bergabung dengan Golkar pada 1980-an. Berbekal pengalaman menjadi Ketua Umum Dewan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin pada tahun 1975-1977 dan Ketua Umum Kalimantan 1977-1979, ia memutuskan terjun ke politis praktis.
Syamsul terpilih menjadi wakil rakyat di DPRD Tingkat I Kalimantan Selatan pada Pemilu 1982. Ketika itu ia masih berusia 33 tahun. Meski sibuk, ia tetap aktif sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalimantan Selatan periode 1982-1985, Ketua Angkatan Pemuda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kalimantan Selatan 1985-1989.
Pada perayaan ulang tahun ke-44 Golkar di Jakarta, 8 Maret 2012, Syamsul mendapat penghargaan sebagai salah seorang mantan Ketua Fraksi DPR Terbaik meski telah bergabung dengan Organisasi Masyarakat Nasional Demokrat. Saat hadir dalam ulang tahun Golkar itu, menurut Nurul, badan Syamsul tampak kurus karena penyakit kanker paru-paru yang sudah mulai merambat ke tulang belakang dan otak.
RINA WIDIASTUTI