TEMPO.CO, Pandeglang - Rumah Sakit Umum Berkah, Kabupaten Pandeglang, Banten, merawat seorang bayi yang lahir tanpa tangan, kaki, dan lubang anus. “Selain tidak memiliki tangan, kaki, dan lubang anus, bayi yang belum diberi nama ini juga menderita sesak napas. Oleh karena itu, ia dibantu oksigen untuk bernapas," kata dr Nani Nurdiani, seorang dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang, Jumat, 30 Maret 2012.
Menurut Nani, kondisi anak ketiga dari pasangan Asiyah dan Pasaoran Silalahi itu sejak awal sudah sangat memprihatinkan. Begitu tiba, tim dokter langsung melakukan tindakan medis dengan memasang oksigen serta infus untuk memasukkan cairan. Apalagi, bayi tanpa kaki, tangan, dan anus ini membutuhkan terapi cairan.
“Penanganan pertolongan pertama sudah kami coba secara maksimal di sini dengan segala keterbatasan yang kami miliki. Tapi, kami menyarankan agar si bayi segera dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap dan memiliki alat kesehatan yang lebih canggih,” ujarnya.
Ibu bayi itu, Asiyah, 32 tahun, mengaku pasrah dan menyerahkan sepenuhnya ke tim medis yang menangani anaknya. Asiyah berharap anaknya sembuh dan bisa hidup normal. Namun, ia tetap menerima jika anak ketiganya itu tumbuh dalam kondisi cacat seumur hidup.
“Saya pasrah dengan kondisi anak seperti itu. Tapi saya juga berharap agar anak itu bisa tumbuh sehat dan sembuh dari semua penyakit yang dideritanya,” kata Asiyah.
WASI’UL ULUM