TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta keamanan negara dijaga terkait rencana "ketok palu" atas kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak per 1 April mendatang.
Instruksi itu disampaikan SBY dalam rapat terbatas bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis sore, 29 Maret 2012.
"Kan ada ancaman airport diduduki, RRI (Radio Republik Indonesia) diduduki. Nah, kalau tidak dijaga, salah dong pemerintah," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, di Pangkalan Udara Halim, Jakarta, Kamis sore. "Penjagaan itu kewajiban negara."
Menurut Jero, aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM tidak dilarang. Presiden, ujarnya, meminta agar aksi-aksi unjuk rasa itu dapat tetap terkendali dan berjalan dengan baik. "Kalau demo anarkis itu tidak boleh," ucap dia.
Pemerintah berencana menaikkan harga BBM dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per 1 April mendatang. Kebijakan itu menuai kecaman dari masyarakat karena dianggap akan menyengsarakan rakyat. Aksi unjuk rasa antikenaikan harga BBM pun telah berlangsung sejak awal Maret ini.
PRIHANDOKO
Berita terkait
Demokrat Ingin Voting BBM Terbuka
Demokrat Tak Tahu Ical Tolak Harga BBM Naik
Ical: BBM Tak Perlu Naik Tahun Ini Tapi..
BBM Naik, Biaya Logistik Terdongkrak 3 Persen
PDI Perjuangan Bantah Tarik-Ulur BBM