Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tomcat Sudah Lama Ada di Bandung  

image-gnews
Serangga Tomcat adalah serangga genus Paederus. Ciri khas Paederus adalah memproduksi toksin yang disebut paederin. Toksin tersebut menjadikan kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan
Serangga Tomcat adalah serangga genus Paederus. Ciri khas Paederus adalah memproduksi toksin yang disebut paederin. Toksin tersebut menjadikan kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kumbang tomcat yang belakangan meresahkan masyarakat Surabaya sebenarnya juga sudah ada di Bandung sejak dulu. "Tomcat itu kan serangga biasa, dia ada di mana-mana. Sejak dulu, di Bandung juga sudah ada tomcat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Sri Rejeki saat dihubungi Tempo pada Senin, 26 Maret 2012.

Kumbang tomcat, Sri melanjutkan, adalah jenis serangga predator hama wereng. "Jadi keberadaan tomcat itu sebenarnya tidak mengganggu manusia karena kita bukan inangnya," kata dia.

Menurut dia, serangan tomcat yang terjadi di Surabaya disebabkan habitat mereka yang hilang. Adanya penimbunan sawah atau lahan tempat tomcat tinggal dan berkembang ditengarai menjadi penyebab utama masuknya kumbang tomcat ke permukiman.

Di Bandung sendiri, letak sawah dan permukiman yang semakin dekat dapat menjadi penyebab tomcat muncul di daerah permukiman. "Tapi jangan khawatir selama kita tidak mengganggu mereka," kata Sri.

Dinas Pertanian sendiri telah menerima beberapa laporan terkait dengan serangan kumbang tomcat. "Kita sudah tindak lanjuti. Kemarin, kita ke daerah Lengkon ada tiga tomcat di sana, juga di asrama polisi di Gedebage juga ditemukan tiga tomcat," katanya.

"Kalau dalam skala kecil, masyarakat tidak perlu khawatir. Cukup dibasmi dengan cara biasa. Tapi yang terpenting adalah waspasa," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika masyarakat menemukan tomcat hinggap di bagian tubuh, Sri menuturkan, orang tersebut harus menjauhkan diri dulu dari tomcat agar tidak terkena racun yang ia keluarkan. "Setelah itu, baru dibasmi dengan alat atau seperti membasmi serangga biasa."

Kumbang tomcat biasanya muncul di sore hari. "Mereka itu serangga yang tidak suka dengan cahaya matahari, tapi suka dengan cahaya lampu, makanya muncul di sore atau malam hari," kata Sri.

Sri mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir jika menemukan kumbang tomcat dengan skala kecil. "Tapi, kalau sudah banyak, baru laporkan. Kita sudah siapkan pestisida nabati untuk berjaga-jaga kalau populasi tomcat yang masuk ke permukiman semakin banyak."

Sebelumnya, pada Minggu sore kemarin, Muhammad Nuryadin, mahasiswa ITB jurusan Teknik Material, mengaku dihinggapi serangga mirip kumbang tomcat seusai menghadiri pergelaran seni di pelataran ITB. "Dia hinggap di lengan saya, langsung saya singkirkan karena kaget. Bentuknya mirip sekali dengan tomcat di berita, tapi karena buru-buru, jadi tidak sempat saya foto," katanya.

NANDA SUGIONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

28 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

42 hari lalu

Rifaat al-Assad. YouTube
Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang


Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

16 Februari 2024

Ngengat. Wikipedia.org
Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.


Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

20 Oktober 2023

Ilustrasi pertanian.
Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.


Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

19 Oktober 2023

Ilustrasi Hama Ulat. Foto: Kementerian Pertanian
Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.


Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

2 Oktober 2023

Siput
Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.


5 Manfaat Eco Enzyme

16 September 2023

Petugas PPSU Kelurahan Grogol Selatan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di TPST 3R Pelita Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 4 November 2021. Selain itu, petugas juga melakukan budidaya maggot di TPST 3R Pelita Grogol Selatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.


Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

21 Juli 2023

Anak muda melakukan aksi sehat pengendalian tembakau di Lapangan Monas pada 2017, dengan mengumpulkan ribuan puntung rokok di Jabodetabek yang menyebabkan sejuta masalah. Foto: Dok. Lentera Anak.
Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?


10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

17 Juli 2023

Koloni semut api membentuk rakit, yang bisa mengambang di air. (Wikipedia.org)
10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.


Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian