TEMPO.CO, Denpasar - Penembakan terduga teroris di bungalo 99X di Sanur, Bali, menyisakan kisah seorang perempuan yang diduga sempat diminta melayani mereka. Rina, sebut saja namanya begitu, menceritakan saat kejadian penembakan kemarin.
Kedatangannya di tempat ini untuk menagih utang. "Tiba-tiba aku dibentak dan dilarang masuk," ujarnya, Senin, 19 Maret 2012. Ternyata yang membentaknya adalah polisi berbaju preman.
Gagal menagih utang, ia menunggu sambil duduk di teras ruko yang berseberangan dengan lokasi kejadian. Dari sana, dia melihat polisi sedang membawa dua orang yang tangannya diborgol. "Mungkin itu yang tertangkap di lokasi lain," katanya.
Mereka kemudian dibawa masuk ke bungalo. Dari dalam bungalo lantas terdengar teriakan menyerah berkali-kali. Lalu terdengar letusan tembakan 3 kali. "Kupikir petasan, tapi keras sekali," katanya.
Menurut Rina, di dalam bungalo ada juga beberapa cewek yang dibawa masuk untuk melayani para terduga teroris itu. "Ada empat cewek yang dibawa dari tempat lain," ujarnya sambil menyebutkan nama mereka.
Kini Rina diselimuti kekhawatiran akan nasib pinjamannya. "Mereka punya pinjaman berjuta-juta," ujarnya. Ia mencoba menghubungi sejumlah wanita yang semalam terperangkap dalam kejadian itu.
Sebelumnya, 5 orang terduga teroris tewas ditembak mati di Bali. Mereka diduga tengah merencanakan perampokan di PT Bali Money Changer, di Jalan Sriwijaya, Kuta, dan toko emas di Jalan Uluwatu, Bali.
ROFIQI HASAN
Berita terkait
Jenazah Lima Teroris di Bali Diidentifikasi
Jenazah 5 Teroris di Bali Dijaga Ketat Polisi
Lokasi Penembakan Teroris di Bali Jadi Tontonan
Ditembak di Bali, Lima Teroris Juga Diduga Perampok
Mabes Polri Kirim Tim Ungkap Penembakan Aceh
Polisi Tuban Awasi Jalur Pelarian Teroris