TEMPO.CO, Jambi - Syamsul, 62 tahun, warga RT 02, Desa Telukdawan, Kecamatan Sabakbarat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, hilang dan disinyalir telah tewas dimangsa buaya.
Sekitar pukul 20.00 WIB, Kamis, 15 Maret 2012, korban tengah buang air besar di tepi Sungai Telukdawan. “Ketika itu, korban baru saja menghadiri acara yasinan malam Jumat di rumah warga di desa ini,” kata Muhammad Amin, Ketua RT 03, Telukdawan, Jumat, 16 Maret 2012.
Syamsul merupakan warga cukup ternama di kawasan Kabupaten Tanjungjabung Timur. Ia sehari-hari dikenal sebagai orang 'pintar' yang bisa mengobati segala macam penyakit.
Menurut Amin, yang mengaku masih punya hubungan keluarga dengan korban, warga setempat yakin korban dimakan buaya karena korban tiba-tiba menghilang dan buaya itu pun dua kali menampakkan diri di permukaan air. “Buaya itu sempat menampakkan diri dua kali ke permukaan, tapi habis itu tidak muncul lagi,” ujarnya.
Berdasarkan pengakuan warga setempat, kejadian ini terjadi untuk kesekian kalinya. Setidaknya, dalam beberapa tahun terakhir, sudah empat kali. Dua warga masih sempat terselamatkan dan dua lagi, termasuk Syamsul, menjadi korban tewas.
Pencarian Syamsul dilakukan warga setempat dibantu tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jambi dengan menggunakan speed boat pompong. Hingga kini pencarian masih terus dilakukan, namun belum membuahkan hasil. Padahal kondisi Sungai Telukdawan saat ini sedang surut, tapi tidak diketahui apakah korban telah terbawa arus sungai atau dibawa buaya.
"Kami akan terus mencari hingga jasad korban dijumpai. Jika mungkin, kami juga sudah merasa geram ingin membunuh binatang itu. Pencarian kami lakukan juga menggunakan aliran listrik yang dicelupkan ke aliran sungai, dengan harapan buaya itu akan muncul ke permukaan," kata warga.
Imung, salah seorang warga Desa Telukdayan, mengaku dirinya melihat langsung saat korban diterkam buaya. “Waktu itu masih belum banyak orang yang datang,” ujarnya.
SYAIPUL BAKHORI