TEMPO.CO, Madiun - Sekitar 50 orang yang mewakili pedagang asong dari tiga kabupaten di Jawa Timur, yakni Kabupaten Ngawi, Nganjuk, dan Kabupaten Madiun, Senin, 5 Maret 2012, melakukan aksi protes terhadap larangan berdagang di dalam kereta yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia.
Mereka naik ke kereta api yang berangkat dari Ngawi. Namun petugas kepolisian dan petugas pengamanan khusus kereta api menurunkannya saat tiba di Stasiun Besar Madiun. Para pedagang asong tersebut kembali naik kereta api yang menuju ke arah timur. Sesampai di Stasiun Caruban, Madiun, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Stasiun Besar Madiun, mereka diturunkan.
Sejumlah pedagang asong diizinkan melakukan pertemuan dengan pihak PT Kereta Api Daerah Operasi VII Madiun di ruang Kepala Stasiun Caruban. “Kami ingin bisa berdagang seperti biasa, bukan demo,” kata Ketua Paguyuban Asongan Kereta Api (Asoka) Ngawi, Rianto.
Menurut Rianto, larangan yang diterapkan PT Kereta Api sangat merugikan pedagang asong karena tidak bisa lagi leluasa berdagang. Rianto berharap pihak kereta api memberikan kelonggaran berdagang dalam kereta api. “Kami bisa tertib selama berdagang dalam kereta,” ujarnya.
Roanto juga menjelaskan, untuk memperjuangkan hak mereka agar tetap bisa berdagang, sejumlah utusan pedagang asong dari berbagai daerah sempat mendatangi kantor pusat PT Kereta Api Indonesia di Bandung. “Memang belum ada kesepakatan yang menguntungkan kedua pihak,” ucap Rianto.
Juru bicara PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VII Madiun, Sugianto, menegaskan pihaknya tetap menerapkan larangan bagi pedagang asong sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan sejumlah aturan teknis lainnya. “Tidak hanya pedagang asong, siapa saja yang tidak bertiket dan mengganggu perjalanan kereta dan kenyamanan penumpang, akan ditindak,” katanya.
Hal yang sama dikatakan Asisten Manajer Keamanan dan Ketertiban PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VII Madiun, Agung Supriono. “Larangan berdagang di dalam kereta api berlaku pada saat kereta api berhenti maupun sedang berjalan,” tuturnya.
ISHOMUDDIN