TEMPO.CO, Surabaya - Setelah sempat pingsan dan dirawat sehari, satu-satunya jerapah koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) akhirnya mati di kandangnya, tadi malam sekitar pukul 21.00.
Kepala Humas Kebun Binatang Surabaya (KBS) Anthan Warsito mengatakan jerapah tersebut mati karena usianya memang sudah sangat tua karena mencapai 30 tahun. "Memang sudah sangat tua, tim dokter sudah berusaha, tapi tetap saja mati," kata Anthan, Jumat, 2 Maret 2012.
Jerapah jantan bernama Kliwon ini kemarin pagi memang ditemukan lemas dan pingsan di kandangnya. Untuk pengobatan, tim dokter Rumah Sakit Hewan KBS sebenarnya telah memasang infus serta penyangga besi untuk membantu jerapah tetap bisa berdiri.
Dengan matinya jerapah bernama Kliwon ini, KBS praktis tak lagi memiliki koleksi hewan jenis jerapah. Menurut Anthan, pada 13 tahun silam, KBS sebenarnya memiliki tujuh koleksi Jerapah. Namun lima dari tujuh koleksi ini lantas diberikan ke beberapa kebun binatang di Indonesia sebagai program pertukaran satwa.
"Kita tinggal punya dua, tapi beberapa tahun lalu seekor sudah mati dan malam tadi satu-satunya koleksi kita mati juga," ujar Anthan.
Terkait penyebab sakitnya jerapah ini, kemarin, Ketua Harian Tim Pengelola Sementara KBS Toni Sumampau mengatakan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa di dalam tubuh jerapah itu terdapat beberapa plastik yang kemungkinan masuk ke dalam tubuhnya akibat salah makan. "Dulu jerapah juga mati karena ada plastik di lambungnya," kata Toni.
Sementara itu, untuk kembali memiliki koleksi jerapah, KBS saat ini hanya bisa menunggu adanya program pertukaran satwa dari kebun binatang lainnya.
FATKHURROHMAN TAUFIQ