TEMPO.CO, Jakarta - Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), KH Solahudin Wahid atau Gus Solah, menceritakan pertemuan dengan ulama Kiai Abdullah Faqih menjelang akhir hayat ulama asal Langitan, Tuban, itu. "Tidak ada pesan khusus dari beliau," ujarnya kepada Tempo, Kamis, 1 Maret 2012.
Gus Solah terakhir kali bertemu pada 19 Januari 2012 di kediaman Kiai Faqih di Tuban, Jawa Timur. Saat dijenguk, kondisi kesehatannya sudah semakin memburuk. "Ketika bertemu, kami sama-sama menangis," katanya.
"Beliau hanya berbaring dan sudah sulit berbicara," kata Gus Solah. Saat itu banyak kolega yang datang menjenguk Kiai Faqih sehingga Gus Solah tidak bisa banyak berkomunikasi.
Ia mendapat kabar wafatnya Kiai Faqih pada Rabu, 29 Februari 2012, sekitar jam 19.15 WIB. Saat itu ada seorang kolega yang menelepon untuk menanyakan kabar tersebut. Namun, ia justru belum mengetahuinya.
"Tidak berapa lama, pihak pesantren dari Tuban mengabarkan kabar duka itu," ujar Gus Solah. Ia sangat sedih dan terpukul saat dikabari. "Kiai Abdullah Faqih adalah ulama besar dan sangat berpengaruh."
Pemimpin Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur, Kiai Haji Abdullah Faqih, meninggal pada Rabu, 29 Februari 2012 jam 18.30 WIB, di kediamanya kompleks Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur. Kiai Faqih meninggal dalam usia 83 tahun.
Rencananya, Kiai Faqih dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di sekitar pesantren tersebut. Sebelum meninggal, ia sempat dirawat selama empat bulan di Rumah Sakit Graha Amerta, Surabaya.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terkait:
Kiai Faqih Dimakamkan Setelah Zuhur
Kiai Faqih Sosok di Balik Gus Dur Jadi Presiden
Ribuan Santri Lirboyo Yasinan untuk Kiai Faqih