TEMPO.CO, Jakarta - Kubu Muhammad Nazaruddin sudah menyiapkan taktik mengkonfrontasi bekas Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Angelina Sondakh dengan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang. Rosa dan Angelina rencananya akan dikonfrontasi besok dalam sidang kasus suap Wisma Atlet Jakabaring di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Perihal barang bukti yang sudah disiapkan, kubu Nazar masih mengunci mulut. "Ya enggak etis kalau kami ungkap sekarang. Yang penting kami sudah mengatur strategi. Bagaimana membuktikan siapa dari Angie dan Rosa yang bohong. Detailnya akan terungkap di persidangan," kata pengacara Nazar, Ria Irsyadi, saat dihubungi, Selasa, 28 Februari 2012.
Menurut Ria, pihaknya akan menanyai Angie dan Rosa soal pembicaraan lewat BlackBerry Messenger (BBM), yang menyiratkan pembahasan fee proyek. "Baik Angie maupun Rosa akan kami benturkan dengan keterangan saksi lain yang berkaitan dengan dia. Tapi itu nanti tergantung perkembangan persidangan," ujarnya.
Majelis hakim pimpinan Dharmawati Ningsih akan mengkonfrontasi Angie dengan Rosa setelah materi kesaksian keduanya dalam sidang Nazaruddin beberapa waktu lalu sangat bertolak belakang. Dalam sidang sebelumnya, Rosa mengaku pernah menjalin komunikasi dengan Angie lewat layanan BlackBerry Messenger.
Dalam percakapan tersebut, Angie menagih apel Malang dan apel Washington ke Rosa yang saat itu masih aktif sebagai Direktur Marketing PT Anak Negeri, anak perusahaan Grup Permai. "Apel " itu diminta Angie lantaran ia sudah ditagih Ketua Besar dan Bos Besar.
Menurut Rosa, apel Washington adalah sandi untuk duit dolar dan apel Malang sandi untuk duit rupiah. Adapun Ketua Besar, menurut Rosa, bisa jadi Wakil Pimpinan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Mirwan Amir ataupun Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Bos Besar adalah Muhammad Nazaruddin. Namun Bos Besar versi Angie, kata Rosa, adalah Mirwan.
Pengakuan Rosa soal sandi dan percakapan via BBM dibantah Angie. Menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu, pada 2010 ia belum menggunakan telepon genggam BlackBerry. Ia juga menyanggah tahu soal sandi-sandi yang disebut Rosa.
Nazaruddin dan pengacaranya, Hotman Paris Hutapea, menuding bekas Putri Indonesia itu berbohong. Sejumlah bukti foto yang dijepret fotografer menunjukkan Angie sudah memiliki BlackBerry sejak 2010. Angie pun akhirnya dilaporkan kubu Nazar ke Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan tuduhan memberi keterangan palsu dalam sidang.
Ria menilai, jika Angie ataupun Rosa dalam sidang ketahuan berbohong, bukan tak mungkin salah satunya memang sengaja menutupi peran Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Ada keterkaitan karena konfrontasi itu kan arahnya ke (mengungkap) Ketua Besar," kata dia.
Ia pun berharap, Ketua Majelis Hakim Dharmawati Ningsih bersikap tegas dalam memimpin sidang konfrontasi. "Hakim mestinya bisa tegas mengambil sikap, mencocokkan keterangan keduanya yang diberikan dalam persidangan," ujar Ria.
ISMA SAVITRI