TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan Prabowo Subianto memiliki keunggulan dibandingkan calon presiden lainnya. "Prabowo punya kemampuan menarik pemilih dibanding calon lain," ujar peneliti utama LSI, Syaiful Mujani, di kantornya, Kamis, 23 Februari 2012
Bahkan, menurutnya, jika pemilihan presiden digelar hari ini, calon presiden dari Partai Gerindra itu akan menang dan terpilih menjadi presiden.
Syaiful menuturkan, berdasarkan survei, para pemilih menilai Prabowo lebih unggul dari sisi kualitas personal. Misalnya ia dianggap lebih taat beragama, bisa dipercaya, tegas, perhatian pada rakyat, dan pintar. "Ini dasar psikologis massa untuk lebih cenderung memilih Prabowo," ujar Syaiful.
Dari survei yang dilakukan pada 1-12 Februari 2012 lalu terhadap 2.050 responden di 33 provinsi LSI menjaring 10 nama calon presiden. Nama ini terseleksi dari 24 nama hasil pilihan LSI dan responden. Sepuluh nama itu adalah Aburizal Bakrie, Anas Urbaningrum, Dahlan Iskan, Djoko Suyanto, Hatta Rajasa, Mahfud Md, Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Sri Mulyani Indrawati, dan Wiranto. Sepuluh nama ini menurut Syaiful merupakan nama yang sudah digadang-gadang partai politik dan kelompok masyarakat untuk maju sebagai presiden. "Nama-nama itu juga dinilai telah mulai melakukan sosialisasi untuk maju jadi presiden."
Dari sepuluh nama itu, suara tertinggi diperoleh Megawati dengan 22,2 persen suara, Prabowo Subianto 16,8 persen, Aburizal Bakrie 10,9 persen, Wiranto 10,9 persen, dan Hatta Rajasa 5,4 persen. Sedangkan lima nama lainnya belum mendapat suara kecil dari lima persen. Dari sepuluh nama ini belum ada seorang pun calon yang mendapat suara lebih dari 50 persen dan tersebar di 17 provinsi, sehingga pilpres akan digelar dalam dua putaran.
LSI menilai dalam pemilu dua putaran ini suara Prabowo akan meninggalkan pesaing lain seperti Megawati dan Aburizal. Tren suara Megawati selama satu tahun dinilai terus merosot dibandingkan suara Prabowo. Pada Februari 2010 suara Mega mencapai 9 persen dan turun menjadi 6 persen pada Februari 2012. Sedangkan Prabowo pada Februari 2010 meraup kurang dari 4 persen suara. Adapun pada Februari 2012 menjadi lima persen.
Selain itu, menurut Syaiful, Prabowo dinilai relatif lebih siap menjadi presiden karena telah menyatakan diri secara resmi maju sebagai calon presiden pada 2014. Sedangkan calon dari Golkar, Aburizal, yang sudah mendeklarasikan diri, belum bisa menyaingi suara Prabowo. Bahkan dari sisi keterterimaan di masyarakat, suara Aburizal masih di bawah calon presiden dari Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa.
IRA GUSLINA