TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab, menuding adanya upaya pembunuhan terhadap pimpinan FPI pusat dalam peristiwa penolakan FPI di Palangkaraya, Sabtu, 11 Februari 2012. Rizieq menyebut tindakan itu dilakukan preman dan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, terlibat.
"Dalam aksi di Palangkaraya dan Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, Sabtu, 11 Februari 2012, ada upaya percobaan pembunuhan terhadap rombongan pimpinan FPI Pusat," kata Rizieq, seperti dilansir situs resmi FPI, www.fpi.or.id, Senin, 13 Februari 2012.
FPI menuding Narang di balik aksi penghadangan anggota FPI oleh ratusan warga suku Dayak di Bandar Udara Cilik Riwut, Palangkaraya, Sabtu, 11 Februari 2012. "Narang dengan operator lapangan Yansen Binti, Lukas Tingkes, dan Sabran, yang telah mencatut dan mengatasnamakan suku Dayak," kata Rizieq.
Pada Sabtu, 11 Februari 2012, ratusan warga suku Dayak menolak kedatangan tokoh FPI dari Jakarta yang tiba di Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya.
Massa yang mengenakan ikat kepala merah telah berkumpul di bandara sejak pagi hari. Mereka masuk ke area pesawat Sriwijaya Air yang ditumpangi rombongan hingga hanya berjarak sekitar 50 meter.
Pimpinan KPI Pusat yang berangkat ke Palangkaraya adalah Ketua Bidang Da'wah Muhsin B. Ahmad Alattas, Sekjen K.H. Ahmad Sobri Lubis, Wasekjen Awit Masyhuri, dan Panglima LPI Ust. Maman Suryadi. Mereka hendak mengurus pembukaan cabang FPI. Namun rencana tersebut terendus oleh warga suku Dayak. (Baca: Warga Dayak Tolak Ketua FPI Rizieq)
Rencana pendirian FPI di Provinsi Kalimantan Tengah ditolak sejumlah organisasi massa dan warga suku Dayak. Mereka menilai FPI adalah organisasi massa yang identik dengan kekerasan, sehingga tidak sesuai dengan budaya suku Dayak, yaitu huma betang, yang mempunyai makna kebersamaan dalam keragaman. (Baca: Alasan Warga Dayak Tolak FPI)
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah Brigadir Jenderal Daminanus Jacky membantah tuduhan bahwa dia merupakan salah satu provokator kejadian. “Saya ini petugas keamanan yang tugasnya menjaga keamanan, kok sekarang malah dituduh sebagai provokator. Itu kan namanya fitnah,” ujar Jacky. Sementara, hingga berita diturunkan, Tempo masih berupaya meminta konfirmasi dari Teras Narang.
FPI.OR.ID| ANANDA PUTRI| KARANA WW
Berita Terkait:
Gus Solah: Saatnya FPI Introspeksi
Din Syamsuddin: Ormas Jangan Terjebak Kekerasan
Tokoh FPI Rizieq Salahkan Gubernur Kalteng
Warga Dayak Tolak Ketua FPI Rizieq
Alasan Warga Dayak Tolak FPI
Tokoh FPI Rizieq Salahkan Gubernur Kalteng
Gus Solah Sarankan FPI Lakukan Survei
Rizieq: Ada yang Ingin Adu Domba FPI