TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pers untuk mulai melakukan sosialisasi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. Permintaan itu disampaikan Presiden saat bertemu Ketua Dewan Pers Bagir Manan di kantor kepresidenan, Senin, 6 Februari 2012. ”Dia meminta pers untuk memperhatikan peristiwa besar pada 2014, yakni Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden,” kata Bagir Manan.
Presiden, Bagir mengatakan, meminta pers mulai mendiskusikan pemilihan umum dan memberikan forum pada calon-calon yang potensial untuk memimpin Indonesia ke depan. Termasuk meliput hal-hal yang bisa mengganggu proses demokrasi. Misalnya, dia mencontohkan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah bila disertai dengan praktek tidak sehat, seperti politik uang. "Segala hal yang bisa membuat demokrasi tidak dapat berkembang dengan baik, perlu diperhatikan," katanya.
Arahan serupa Presiden ini juga dinyatakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring. "Presiden berharap media mulai sosialisasikan Pemilu 2014," ujar dia. Soalnya, pada Pemilu 2014, akan ada perubahan generasi pemimpin.
Baca Juga:
Oleh karena itu, calon kandidat presiden penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat. "Kemudian juga partai-partai dan juga latar belakang kandidatnya. Karena itu, perlu pembelajaran detail," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera ini. Apalagi, Tifatul mengatakan, Pemilu 2014 tinggal sekitar 2,5 tahun lagi.
ARYANI KRISTANTI