TEMPO.CO, Jakarta - Merebaknya isu perpecahan kalangan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat tiga politkus ini mendatangi kantor KPK. Mereka adalah Akbar Faisal, Fahmi Idris, dan Poempida Hidayatulloh.
"Kami datang untuk melakukan konfirmasi mengenai isu perpecahan itu," kata Akbar seusai menemui Ketua KPK Abraham Samad, Senin 30 Januari.
Hasilnya, kata politikus Hati Nurani Rakyat itu, informasi itu tidak benar. Abraham ataupun wakilnya, Bambang Widjojanto dan Zulkarnain, yang ikut dalam pertemuan menegaskan tetap kompak. "Mereka meyakinkan kami bahwa mereka tetap kompak," ujar Akbar.
Rumor ketidakkompakan antara pimpinan KPK merebak ke publik pekan lalu. Beredar kabar hingga ke milis wartawan bahwa Abraham kesal dengan wakilnya, Bambang dan Busyro Muqoddas.
Bahkan dalam sebuah rapat gelar perkara, Abraham marah dan menggebrak meja karena keinginannya menjadikan Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus Wisma Atlet ditolak.
Abraham membantah informasi perpecahan itu. Dalam jumpa pers Kamis pekan lalu ia juga menyatakan pimpinan KPK tetap kompak. Namun ia tak membantah atau membenarkan insiden gebrak meja itu. "Selalu ada perdebatan dalam ekspose kasus dan itu sudah dinamika," ujar dia.
Akbar mengatakan dirinya bersama Fahmi Idris dan Poempida berharap agar KPK tetap solid dalam bekerja. Khususnya dalam menuntaskan kasus-kasus yang selama ini ditanganinya. "Apalagi kasus-kasus berskala besar," ujar dia.
TRI SUHARMAN