Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komnas HAM: Faisal-Budri Tewas Akibat Disiksa

image-gnews
Yusmanidar, ibu kakak beradik Faisal (14) dan Budri  Zen (17) yang meninggal di tahanan Polsek Sijunjung, Padang, Sumatera  Barat, menangis saat jumpa pers di Kantor YLBHI, Jakarta beberapa waktu lalu. ANTARA/Fikri Adini
Yusmanidar, ibu kakak beradik Faisal (14) dan Budri Zen (17) yang meninggal di tahanan Polsek Sijunjung, Padang, Sumatera Barat, menangis saat jumpa pers di Kantor YLBHI, Jakarta beberapa waktu lalu. ANTARA/Fikri Adini
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Berdasarkan kesimpulan sementara Tim Investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Faisal dan Budri meninggal dunia karena penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan aparat kepolisian. "Tidak mungkin mereka berdua meninggal karena gantung diri," ujar koordinator investigasi Komnas HAM yang diterjunkan ke Sijunjung, Johny Nelson Simanjuntak ketika dihubungi Tempo Minggu 22 Januari 2012 malam. 

Kesimpulan ini didasarkan oleh informasi dari beberapa saksi yang ditemui tim Komnas HAM. Saksi pertama merupakan warga yang menyerahkan Faisal pada Kepolisian. Faisal ditahan kepolisian karena ia diserahkan warga atas tuduhan mencuri kotak amal. Saksi tersebut mengatakan bahwa sejak pertama kali Faisal diserahkan pada polisi, ia sudah dianiaya dan disiksa oleh aparat. "Saksi melihat petugas memukul Faisal," ujar Johny.

Saksi kedua juga salah satu warga yang melaporkan Faisal atas kasus pencurian kotak amal. Saat si warga ke kantor Polsek Sijunjung untuk menjalani proses pemeriksaan untuk membuat berita acara pemeriksaan, ia mendengar suara jeritan Faisal. 

Menurut saksi ketiga, pada tanggal 21 Desember sore, Faisal dibawa keluar oleh petugas untuk mencari seseorang yang diduga juga terlibat dalam kasus pencurian kotak amal. Saat itu si saksi sedang melintas ke sebuah jalanan. "Di sana ia menyaksikan Faisal sedang disiksa oleh petugas kepolisian," lanjut Johny.

Sedangkan untuk penyiksaan Budri, kakak Faisal, saat ia ditangkap di terminal karena dituduh melakukan pencurian motor, seorang saksi melihat saat penangkapan ia dianiaya oleh petugas. "Tubuhnya langsung dientakkan ke mobil pick up saat ia hendak dimasukkan ke mobil," ujar Johny.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komnas HAM menduga rangkaian penyiksaan tersebut telah menyebabkan keduanya meninggal. Lagi pula, jika keduanya tewas karena gantung diri ini sangat tidak masuk akal. "Dengan kondisi tubuh dan kaki yang sudah terluka parah seperti itu, tidak mungkin Faisal dan Budri kuat menggantungkan tubuh mereka di tali untuk gantung diri," jelas Johny.

Berdasarkan kesaksian tersebut, kepolisian telah jelas melanggar undang-undang anti penyiksaan. "Personel kepolisian di sana diindikasikan melakukan pembunuhan berencana," ujar Johny. 

Sejauh ini, Polri berkukuh Faisal dan Budri tewas karena gantung diri. Proses penyelidikan atas laporan keluarga menyoal dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh aparat pun juga masih berjalan. 

ANANDA W. TERESIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

2 Tahanan Kabur dari Polsek Tambun Bekasi, Rusak Engsel Pintu dan Loncat dari Ruang CCTV

12 Desember 2022

Ilustrasi tahanan atau narapidana kabur. shutterstock.com
2 Tahanan Kabur dari Polsek Tambun Bekasi, Rusak Engsel Pintu dan Loncat dari Ruang CCTV

Polisi cari 2 tahanan kabur itu, atas nama Burhanudin dan Anan Siregar yang diduga terlibat kasus penipuan dan pemerasan.


Penyebab Ivan Gunawan Pernah Jadi Tahanan Polisi Rusia saat Masih Sekolah

22 November 2021

Ivan Gunawan (instagram @ivan_gunawan)
Penyebab Ivan Gunawan Pernah Jadi Tahanan Polisi Rusia saat Masih Sekolah

Semasa sekolah, Ivan Gunawan harus mengikuti ayahnya yang merupakan diplomat untuk tinggal di berbagai negara.


48 Tahanan Positif Covid-19, Polri: Berawal Dari Tersangka Narkoba

16 November 2020

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono saat memberikan keterangan pers terkait gelar perkara kebakaran gedung Kejagung di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 1 Oktober 2020. Bareskrim Polri telah melakukan gelar perkara di tahap penyidikan kasus kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung untuk mensinkronkan fakta yang diperoleh terkait insiden kebakaran. Dari hasil pemeriksaan, dugaan penyebab sementara kebakaran terjadi lantaran nyala api terbuka. Hasil itu didapatkan dari olah tempat kejadian perkara sebanyak enam kali. TEMPO/M Taufan Rengganis
48 Tahanan Positif Covid-19, Polri: Berawal Dari Tersangka Narkoba

Polri masih mendalami kasus positif covid-19 yang menyasar para tahanan.


Polda Kepri Periksa Penyidik yang Tangani Kasus Hendri Tewas di Tahanan

13 Agustus 2020

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt memberikan keterangan pers di Batam, Senin 3 Agustus 2020. ANTARA/HO-Polda Kepri
Polda Kepri Periksa Penyidik yang Tangani Kasus Hendri Tewas di Tahanan

Kepolisian Daerah Kepulauan Riau telah melakukan pemeriksaan terhadap penyidik yang menangani kasus Hendri Alfred Bakarie, tahanan yang tewas


Polisi: WNA Predator Anak Tewas Usai Coba Bunuh Diri di Tahanan

13 Juli 2020

Warga berkebangsaan Prancis, Francois alias FAC, diboyong petugas Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menuju ruang tahanan. Francois adalah tersangka pedofil terhadap 305 anak Indonesia dengan modus sebagai fotografer, Kamis, 9 Juli 2020. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polisi: WNA Predator Anak Tewas Usai Coba Bunuh Diri di Tahanan

Francois Abello Camille, 65 tahun, tersangka kasus pencabulan 305 anak di bawah umur atau predator anak, melakukan percobaan bunuh diri di tahanan.


Ingin Bebaskan Tahanan Kasus Judi, Pria Ini Jadi Korban Penipuan

25 Oktober 2019

Sebagian tersangka kasus perjudian di Apartemen Robinson, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa 8 Oktober 2019. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ
Ingin Bebaskan Tahanan Kasus Judi, Pria Ini Jadi Korban Penipuan

Niat hati ingin membebaskan kerabatnya dari tahanan polisi, Alexander justru menjadi korban penipuan. Uang Rp 800 juta melayang.


Ini 12 Nama Tahanan Kabur Polres Kepulauan Seribu Masih Buron

23 September 2018

Ilustrasi tahanan kabur. eclecticblue.org.uk
Ini 12 Nama Tahanan Kabur Polres Kepulauan Seribu Masih Buron

Polisi masih memburu 12 dari 20 tahanan kabur dari sel tahanan Markas Komando Polres Kepulauan Seribu di Cilincing, Jakarta Utara.


20 Tahanan Kabur Polres Kepulauan Seribu, Satu Dibekuk di Depok

23 September 2018

Ilustrasi tahanan kabur. landvibez.com
20 Tahanan Kabur Polres Kepulauan Seribu, Satu Dibekuk di Depok

Dari 20 tahanan kabur dari sel Markas Komando perwakilan Polres Kepulauan Seribu di Cilincing, polisi menangkap 1 lagi tahanan dari mereka.


4 Petugas Imigrasi Kena OTT, Kepala Imigrasi Cilacap: Salahi SOP

17 April 2017

Gambar Borgol. merdeka.com
4 Petugas Imigrasi Kena OTT, Kepala Imigrasi Cilacap: Salahi SOP

Keempat petugas imigrasi ini menyalahgunakan wewenang dengan tidak melakukan SOP dalam penanganan penyalahgunaan visa oleh WNA.


FEATURE: Janji Setia di Kantor Polisi

22 Juli 2016

Sahroni, 22 tahun, satu di antara tersangka kasus pembunuhan melaksanakan prosesi pernikahan dengan Dian Novita, 20 tahun di Mapolsek Pademangan Jakarta Utara, 22 Juli 2016. Tempo/Avit Hidayat
FEATURE: Janji Setia di Kantor Polisi

Dua sejoli ini mengikat janji setia dengan menikah di kantor Kepolisian Sektor Pademangan, Jakarta Barat.