Anton juga menambahkan, sampai kini penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan peluru dari Pusat Laboratorium Forensik. Jika tidak ada kendala, Puslabfor akan menyerahkan hasil pemeriksaan itu ke Polda Metro Jaya Kamis (30/8). “Saya kira minggu depan beres semua. Enggak ada masalah, tinggal dikirim,” ujarnya. Pemeriksaan Puslabfor ini, menurut Anton, untuk mendapatkan sejumlah informasi mengenai peluru, termasuk sidik jari yang mungkin terdapat di peluru.
Dalam kesempatan itu, Kadispen mengungkapkan pula perihal kematian tersangka penyimpan senjata Tommy Soeharto, Serma (Purn) Wiyono, yang jenazahnya tidak diotopsi. Menurut dia, keluarga almarhum sudah membuat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi atas jazad Wiyono. “Tidak akan kita paksa. Mereka lagi berduka. Saya kira semua tidak ada masalah,” tegas dia.
Meski tidak diotopsi, Anton menambahkan, tim dokter dari Polda Metro Jaya selain telah melakukan pemeriksaan luar juga telah mengambil sampel darah korban. Polisi juga sudah meminta keterangan dari 15 orang teman satu sel Wiyono yang memberikan keterangan sama tentang kronologis kematiannya, dan informasi yang diperoleh sama seperti yang telah dijelaskan Polda sebelumnya. (Erwin Prima)