“Saya tidak mau menyebut nama dan menunjuk, tapi hal itu telah kita ketahui bersama. Itu well understood siapa saja yang menjadikannya komoditas politik, itu orang sudah tahu,” ungkap Syafi’i kepada Tempo News Room usai mengikuti acara peluncuran buku Upaya Mendamaikan Bangsa karangan Mawardi Labay El Sulthani, dan buku Kesaksian Sejarah H. Probosutedjo di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (29/8) malam.
Hal itu diungkapkan Syafi’i menanggapi maraknya tuntutan penggunaan syariat Islam sebagai dasar hukum dan negara di Indonesia. Penegakkan syariat Islam, kata dia, bukan perkara gampang. Kalaupun ada, tuntutan itu lebih terbatas pada pemanfaatan isu sebagai komoditas politik belaka.
“Kan sudah ada undang-undang zakat, coba itu laksanakan dulu. PP [Peraturan Pemerintah]-nya juga sudah ada, itu kan juga bagian dari syariat Islam. Coba itu dulu! Karena itu yang langsung menyentuh kehidupan orang banyak. Itu saja belum jalan kok.” tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua hari lalu, ratusan massa dari berbagai organisasi Islam mengelar aksi demonstrasi ke gedung DPR/MPR dan Bundaran Hotel Indonesia, menuntut diberlakukannya syariat Islam di Indonesia. (Tomi Aryanto)