TEMPO.CO, Jakarta - Intelektual Muda Yudi Latif menilai bahwa demokrasi di Indonesia gagal. "Demokrasi reformasi kita gagal. Kita harus kembali ke UUD 45 dan Pancasila," katanya dalam acara Kongres Perubahan di gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta, Kamis 5 Januari 2012.
Menurut Yudi, penilaian gagal tersebut karena banyak sekali kasus bentrok yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Yudi yang juga ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia) itu menambahkan, bahwa untuk menyelamatkan demokratisasi, harus dilakukan perubahan.
Perubahan itu, kata dia, akan diwujudkan dalam bentuk gerakan rakyat pada tanggal 12 Januari 2012. Gerakan tersebut adalah gerakan blokade total oleh rakyat dari Banyuwangi hingga Anyer.
Kongres Perubahan di gedung YTKI ini adalah persiapan gerakan rakyat tersebut. Selain Yudi Latif banyak tokoh yang hadir dalam kongres tersebut. Di antaranya adalah pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy, kyai muda Maman Imanulhaq dari Cirebon, Romo Kristo, dedengkot Ikatan Alumni UI (Iluni) Hariyadi Darmawan, budayawan Sujiwo Tejo, dan sejumlah tokoh dari Papua dan buruh.
Dalam diskusi tersebut, para tokoh menyatakan dukungannya terhadap terjadinya gerakan perubahan yang akan terjadi itu. "Kami tokoh agama mendukung setiap gerakan untuk perubahan yang dilandasi oleh keadilan dan kesejahteraan," kata Romo Kristi.
MITRA TARIGAN