TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Sebuah benda lonjong sepanjang 25 sentimeter, berdiameter 5 sentimeter, berlapis logam perak mirip rudal, dengan ujung melancip dan pangkal tersumpal kain, jatuh di kamar mandi milik Sumargono, warga Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, pada pukul 21.30, Sabtu, 31 Desember 2011. Benda itu diduga kuat bom sehingga Kepolisian Resor Kota Yogyakarta harus menurunkan tim Gegana untuk mengamankan benda itu.
Benda mirip rudal tersebut sebelumnya meluncur dari atas dan menembus genting dan atap kamar mandi rumah Sumargono sehingga membuat lubang sebesar kepalan tangan orang dewasa. "Saat jatuh, suaranya keras dan menyebarkan bau mirip karbit menguap," kata Dewi Kusdarini, adik Sumargono, pemilik rumah, saat ditemui oleh Tempo seusai tim Gegana mendatangi lokasi kejadian.
Sejumlah tetangganya mengatakan benda itu meluncur dari arah selatan rumah itu dan sempat memercikkan api. Kata Edi, salah satu tetangga Kusdarini, saat jatuh, suaranya cukup keras terdengar hingga keluar.
Semula, setelah mengetahui benda yang jatuh di kamar mandinya mencurigakan, Kusdarini langsung menghubungi kantor Kepolisian Sektor Gading, Yogyakarta. Namun, dua petugas kepolisian yang melihat benda itu, lanjut Kusdarini, tak berani mengamankan tanpa bantuan Gegana. "Mereka yakin peledaknya masih aktif," kata Kusdarini.
Selama dua jam hingga jelang pergantian tahun, puluhan polisi dan tim Gegana melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Sumargono yang terletak di sebuah gang sempit di pinggiran Jalan Suryodiningratan atau tak jauh dari Hotel Brongto. Benda itu kemudian dibawa tim Gegana untuk dicek daya ledaknya. "Besok katanya mau olah TKP lagi," ujar Kusdarini.
Lokasi jatuhnya benda yang diduga peledak itu juga masih dikelilingi police line.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM