Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Situs Calon Arang Direkomendasi Sebagai Cagar Budaya

image-gnews
Dua arca yang ditemukan di bawah sebuah pohon tua di Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa Timur (18/6). ANTARA/Arief Priyono
Dua arca yang ditemukan di bawah sebuah pohon tua di Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa Timur (18/6). ANTARA/Arief Priyono
Iklan

TEMPO Interaktif, Kediri - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan meminta situs Calon Arang di Desa Butuh, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, ditetapkan sebagai cagar budaya. Rekomendasi ini dikeluarkan setelah BP3 melakukan penelitian selama empat hari.

Ketua tim arkeolog BP3 Trowulan, Danang Wahyu Utomo, mengatakan penetapan cagar budaya terhadap situs yang terletak di areal persawahan ini penting untuk menghindari perusakan benda purbakala oleh masyarakat. Sebab, hampir setiap hari lokasi itu didatangi warga yang ingin melakukan aktivitas ritual. "Mumpung belum rusak," kata Danang, Minggu, 18 Desember 2011.

Hasil penelitian di lokasi juga menunjukkan situs yang terdiri dari sejumlah umpak dan door pel (penyangga pintu) ini merupakan benda purbakala. Keyakinan ini diperkuat pula dengan ditemukannya konstruksi bangunan dari bata merah di bawah situs. Besar kemungkinan lokasi itu berbentuk bangunan besar.

Warga di sekitar situs selalu menyebutnya sebagai petilasan Calon Arang. Legenda janda sakti itu diyakini menetap di tempat ini dan menebarkan teluh kepada masyarakat sekitar. Karena itu, mereka mengeramatkan situs tersebut dengan membangun altar semadi dari keramik.

Sekretaris Desa Butuh, Suyati, mengatakan pemberian nama lokasi itu sebagai petilasan Calon Arang sudah berlaku sejak lama. Diawali dengan penelitian sejarawan yang mengaitkannya dengan Calon Arang, warga Bali mulai berbondong-bondong mendatangi situs itu. Mereka mempercayai lokasi itu merupakan petilasan Calon Arang dan mereka pun melakukan ritual di sana. "Bahkan ada warga Bali yang ingin membeli tanah itu sebagai peribadatan," kata Suyati.

Namun upaya itu tak pernah berhasil karena lokasi situs diklaim berada di kawasan milik perseorangan. Karena itulah situs tersebut tetap tersembunyi di balik areal sawah dan sulit dijangkau kendaraan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan penetapan situs sebagai cagar budaya, Suyati berharap pemerintah bisa membebaskan lahan itu sebagai tanah desa. Selanjutnya kawasan itu akan dibangun menjadi tempat wisata yang bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Desakan yang sama disampaikan budayawan Kediri, Sutjahjo Gani. Dia meminta pemerintah proaktif mengurus situs itu karena menyimpan sejarah besar sebagai petilasan Calon Arang. Sebab, selama ini, tokoh itu selalu dikaitkan dengan warga Bali dan diklaim sebagai produk kesenian Pulau Dewata melalui sebuah tarian. "Setelah dipastikan sebagai situs, harus dilakukan kajian sejarahnya," kata Gani.

Juru bicara Pemmerintah Kabupaten Kediri, Edhi Purwanto, mengaku tak keberatan memugar lokasi itu. Saat ini dia tengah menunggu hasil kajian sejarah untuk komparasi dengan temuan BP3 Trowulan. "Kami juga telah meminta bantuan Balai Arkeologi Yogya," kata Edhi.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

33 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

41 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.


Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

30 November 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers usai acara peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Ami Heppy
Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim bahwa masyarakat Korea Selatan juga mulai menggemari budaya Indonesia atau I-Pop.