Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ansyad Mbai: Terorisme Tak Bisa Diatasi dengan Rudal  

image-gnews
Tim Satgas Gultor Yonif 323/Raider Kostrad saat latihan pembebasan sandera di Makostrad, Jakarta, (18/12). Latihan dilakukan untuk mengantisipasi aksi terorisme. Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Tim Satgas Gultor Yonif 323/Raider Kostrad saat latihan pembebasan sandera di Makostrad, Jakarta, (18/12). Latihan dilakukan untuk mengantisipasi aksi terorisme. Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyad Mbai, menyatakan terorisme tidak bisa diatasi dengan cara-cara kekerasan. “Yang harus dilakukan adalah melawan ideologi mereka,” kata Ansyad saat peluncuran buku terpidana perampokan Bank CIMB Niaga, Khairul Ghazali, “Mereka Bukan Thagut, Meluruskan Salah Paham tentang Thagut”, di Jakarta, Sabtu, 17 Desember 2011.

Dia mencontohkan fakta di Timur Tengah. Pendekatan yang dilakukan untuk membasmi teroris adalah pendekatan perang dan ditembak dengan rudal. Tapi pendekatan ini tidak menyurutkan aksi terorisme di wilayah itu. “Faktanya, aksi terorisme justru bertambah menjadi lebih banyak secara kualitas dan kuantitas,” ujar Ansyad menjelaskan. Korban yang timbul dari aksi terorisme ini juga pada akhirnya jauh lebih banyak.

Ansyad menyatakan pendekatan yang mesti dilakukan terhadap pelaku terorisme adalah pendekatan ideologis. Pendekatan sekeras apa pun tidak akan bisa memberantas terorisme jika ideologinya tidak dilawan. “Aksi mereka didasari atas penafsiran dan pemahaman ekstrem terhadap hadis yang membenarkan kekerasan,” kata Ansyad.

Dia mengaku, tidak ada faktor tunggal penyebab aksi terorisme. Terorisme terjadi tidak hanya karena faktor ekonomi dan perlakuan tidak adil. “Tidak semua yang diperlakukan tidak adil secara otomatis menjadi teroris.” Namun terorisme muncul juga karena ada provokasi isu keagamaan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Akumulasi ini membuat seseorang nekat menjadi pelaku terorisme.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini pemerintah melawan terorisme dengan dua cara, yakni melawan ideologi mereka dan penegakan hukum. Menurut Ansyad, Indonesia memiliki banyak ulama untuk bisa menyadarkan para teroris. “Sebab  mereka yang paham kenapa ada penafsiran secara ekstrem terhadap suatu hadis,” ujar dia menjelaskan. BNPT akan mengandalkan sejumlah ulama untuk berdialog dengan pelaku terorisme. Pihaknya akan mendorong ulama-ulama ini membuat buku tentang pemahaman ayat dengan benar.

Di sisi lain, Ansyad menyatakan penegakan hukum juga harus dilakukan dengan benar. Menurut dia, teroris harus diperlakukan dengan adil. “Pelaku terorisme tidak bisa lagi ditahan dalam jangka waktu lama,” ujarnya. Dua pendekatan ini diharapkan bisa memberantas terorisme hingga ke akarnya.

I WAYAN AGUS PURNOMO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Salah Abdelsalam. Foto : Wikipedia
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup


Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Sketsa seniman pengadilan Prancis Elisabeth de Pourquery yang menunjukkan Salah Abdeslam, salah satu tersangka kelompok yang diduga melakukan serangan Paris November 2015, dipajang di atas meja selama wawancara dengan Reuters di rumahnya di dekat Paris, Prancis, 27 September. 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang


Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Polisi Prancis dengan perisai pelindung berjalan di antrean dekat gedung konser Bataclan menyusul penembakan fatal di Paris, Prancis, 14 November 2015. Orang-orang bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar, dan gedung konser yang ramai di lokasi sekitar Paris pada Jumat malam, menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Prancis sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya. [REUTERS/Christian Hartmann/File Foto]
Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.


Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Sebuah mobil menabrak van polisi di Avenue des Champs-lysees di Paris. REUTERS
Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.


Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah


Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.


Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Peringatan yang dikeluarkan polisi Prancis lewat twitter tentang Salah Abdeslam, tersangka pelaku teror di Paris, pada November 2016. Salah Abdeslam ditangkap polisi antiteror Belgia, pada 18 maret 2016. REUTERS/POLICE NATIONALE
Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.


Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Pastor Abbe Jacques Hamel (kiri). Gereja Gambetta di Saint-Etienne-du-Rouvray. mirror.co.uk
Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.


Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Seorang polisi berjaga di depan Balai Kota setelah dua penyerang menyandera lima orang di Gereja Saint-Etienne-du -Rouvray, Normandy, Prancis, 26 Juli 2016. Ini merupakan serangan teroris kedua di Prancis selama bulan Juli. REUTERS/Pascal Rossignol
Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.


JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto
JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.