TEMPO Interaktif, Jember - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, berencana membangun sebuah stadion olahraga senilai Rp 200 miliar. Menurut Bupati Jember M.Z.A. Djalal, pembangunan stadion baru yang disebut sebagai Jember Sport Garden (JSG) itu bertujuan untuk memajukan sektor olahraga.
"Sudah waktunya kita memiliki sarana olahraga yang bagus untuk kemajuan prestasi warga Jember," katanya usai rapat pembahasan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) Jember tahun 2012 di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jember, Kamis, 8 Desember 2011.
Djalal mengaku meniru konsep yang telah dilakukan Bupati Lamongan Masfuk yang membangun Stadion Surajaya. Lahan milik Pemerintah Kabupaten Jember seluas 20 hektare di Kecamatan Ajung akan dibangun sebagai pusat semua kegiatan olahraga bertaraf nasional maupun internasional.
Stadion Notohadinegoro yang sudah ada, kata Djalal, saat ini sudah tidak layak lagi. Apalagi klub sepak bola Jember, Persid, membutuhkan lapangan bola yang lebih bagus karena masuk dalam Divisi Utama. "Stadion lama akan dijadikan tempat khusus kegiatan seni dan sosial-budaya. Jadi, biar tidak rebutan atau saling menyalahkan seperti selama ini," katanya.
Berdasarkan catatan Tempo, rencana pembangunan stadion baru itu sudah pernah diajukan Djalal pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah 2011 bulan Februari silam. Saat itu, proyek stadion baru diberi nama proyek pembangunan Jember Sport Center (JSC) dengan anggaran Rp 200 miliar.
Namun saat itu, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) menolak rencana tersebut. Akhirnya, rencana pembangunan JSC itu tidak jadi masuk dalam APBD Jember 2011 yang ditetapkan.
Juru bicara Fraksi PKB, Ayub Junaedi, mengatakan FKB siap menolak lagi rencana anggaran stadion baru untuk kedua kalinya itu. Menurutnya, masih banyak sektor lain yang lebih membutuhkan daripada sekadar sarana olahraga, seperti sektor kesehatan dan pendidikan.
Hal senada diungkapkan juru bicara F-PKS, Lilik Niamah. Menurutnya, daripada mengeluarkan dana miliaran rupiah, tetapi manfaatnya tidak ada, lebih baik rencana itu tidak diteruskan. "Sektor pendidikan murah, berkualitas, masih bermasalah. Belum lagi anggaran untuk warga miskin yang sakit, peningkatan SDM Jember untuk peningkatan PAD juga masih banyak masalah," katanya.
Apalagi GOR Kaliwates dan Stadion Notohadinegoro masih bisa digunakan asalkan dirawat atau diperbaiki lagi.
MAHBUB DJUNAIDY