TEMPO Interaktif, Surakarta - Badan Pertanahan Nasional selama dua tahun terakhir melakukan inventarisasi tentang pemanfaatan lahan di Indonesia. Hasilnya, ada 7,3 juta hektare lahan pertanian yang tidak digarap dan 4,96 juta hektare lahan kosong yang tidak digunakan.
"Padahal lahan seluas 150 kali luas Singapura itu semestinya bisa dimanfaatkan," ujar Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto kepada wartawan seusai membuka kongres Himpunan Ilmu Tanah Indonesia ke-10 di Auditorium Universitas Sebelas Maret Surakarta, Selasa, 6 Desember 2011.
Lahan pertanian seluas 7,3 juta hektare milik masyarakat, sementara 4,96 juta hektare kepunyaan Kementerian Kehutanan. Dia mengatakan Kementerian sudah bersedia melepas lahan tersebut untuk digunakan. Sedangkan yang dikuasai masyarakat sedang dalam proses penertiban.
Dia menyebut saat ini sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang penertiban dan pendayagunaan lahan mangkrak. Para pemilik lahan mangkrak diberi peringatan selama tiga kali, dengan masing-masing berjarak satu bulan, agar segera memanfaatkan lahannya.
Jika sampai tiga kali peringatan tetap dibiarkan mangkrak, "Maka akan dicabut haknya dan diambil alih negara," ujar dia menegaskan.
Pemerintah kemudian akan memanfaatkannya untuk kepentingan pangan, energi, atau perumahan. Bisa juga untuk cadangan umum negara, misalnya nantinya digunakan sebagai lahan relokasi warga yang terkena bencana.
Penertiban di atas diprioritaskan di lahan-lahan yang luas. Hingga akhir tahun ini dia menargetkan 800 ribu hektare lahan mangkrak sudah ditertibkan. "Lahan mangkrak ada di semua provinsi," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Himpunan Ilmu Tanah Indonesia Yuswanda Temenggung berharap lahan-lahan mangkrak dapat dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatannya diserahkan kepada pemerintah, sesuai dengan kebutuhan saat ini. "Misalnya untuk pertanian," kata dia.
Pihaknya mendorong agar tidak ada lagi lahan mangkrak, mengingat jika dimanfaatkan akan memberi dampak luas bagi masyarakat. Tanah yang dibiarkan mangkrak hanya akan menurunkan kualitas dan degradasi lahan secara keseluruhan.
UKKY PRIMARTANTYO