TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa mengakui fraksinya gagal memenangkan Yunus Husein sebagai satu dari empat pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru. Dengan jumlah anggota 14 orang di Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Demokrat tak mampu mengerek perolehan suara Yunus.
"Soal Yunus tak terpilih, teman-teman fraksi harus bisa menghargai. Dari empat calon pemimpin KPK yang dipilih, Fraksi Partai Demokrat memastikan satu suara untuk Yunus Husein,” ujar Saan usai pemilihan pemimpin KPK di gedung MPR/DPR, Jumat, 2 Desember 2011.
Saan menyatakan fraksinya sebenarnya menyayangkan Yunus tak masuk empat besar pemimpin KPK terpilih. Padahal Yunus dinilai memiliki kemampuan spesial dibandingkan calon-calon lainnya.
"Dia memiliki keahlian untuk melakukan trace (penelusuran) transaksi keuangan. Menurut kami itu poin penting yang dimilikinya,” ujar Saan.
Ia melihat faktor pengganjal Yunus lolos adalah tingginya resistensi dari fraksi-fraksi lain sejak mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tersebut masuk delapan besar calon yang diajukan ke DPR. “Sudah ada sikap under estimate dari beberapa fraksi sejak awal,” kata Saan.
Menurut dia, anggota Komisi Hukum juga mempermasalahkan status Yunus sebagai anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum. “Soal independensi juga dipertanyakan.”
MAHARDIKA SATRIA HADI