TEMPO Interaktif, Jakarta -Yunus Husein gagal menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Di tangan para politikus Senayan dukungan pada mantan Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan ini sangat minim. Dibalik itu, Yunus berkali-kali mengungkapkan aliran dana yang mencurigakan ke sejumlah politikus. Ini adalah sejumlah kasus yang dia ungkap dan dianggap merugikan partai dan politikus itu;
Maret 2009
PPATK cepat menyampaikan ke kepolisian terkait data mencurigakan pada rekening Gayus Tambunan. Selanjutnya PPATK melaporkan kembali pada Juni 2009, Agustus 2009, dan Maret 2010. Ketua PPATK Yunus Husein menganggap adanya pembiaran dari pihak kepolisian dan kejaksaan.
"Ya, kami lihat ada sesuatu hal yang aneh. Saya ngomong dengan Kapolri dan Jaksa Agung, kami lapor beberapa kali dan jumlahnya besar-besar. Kenapa hanya yang kasus Rp 370 juta saja yang diangkat? Kenapa fakta lain tidak diangkat? Itu kami pertanyakan."
Juni 2009
Yunus Husein menyatakan kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Goeltom sudah melibatkan sponsor, pejabat publik, dan partai. Terdapat 480 cek perjalanan yang dibagikan senilai Rp 50 juta perlembar.
Februari 2010
Yunus Husein menyatakan tidak menemukan aliran dana Century ke Tim Kampanye Susilo Bambang Yudhoyono. PPATK yang dikritik DPR karena lambat mengeluarkan data bank Century justru menyatakan seorang anggota DPR menerima aliran Dana Century. Dalam perkembangan dugaan nama anggota DPR mengarah pada Emir Moeis.
Agustus 2011
PPATK menyatakan dua orang dekat Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono diduga menerima aliran dana Nazaruddin. Namun juru bicara PPATK, Natsir Kongah menyatakan data tersebut sudah diberikan kepada KPK sejak 4 bulan lalu.
Agustus 2011
PPATK menemukan 150 transaksi mencurigakan terkait Nazaruddin. Aliran dana berhubunganan dengan perusahaan Nazaruddin dan kementrian.
September 2011
Yunus Husein menyatakan PPATK menemukan aliran dana mencurigakan dari Ali Mudhori, orang dekat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Aliran dana yang mencurigakan terkait kasus suap dana infrastruktur.
EVAN | PDAT | BERBAGAI SUMBER