TEMPO Interaktif, Bandung - Tim mahasiswa pencinta alam Palawa Universitas Padjadjaran akan melakukan ekspedisi susur sungai di goa raksasa Khoum Xe di Laos pada 2-6 Desember 2011. Misi perjalanan yang akan dimulai pekan depan itu untuk mempelajari pemeliharaan goa dan air sungainya oleh masyarakat secara alami.
Hasil ekspedisi akan dipakai untuk menyelamatkan goa bersungai di daerah karst atau batuan gamping, seperti di Pacitan, Gombong, dan Sulawesi, yang sebagian terancam penambangan. "Kami ingin kampanyekan pentingnya kawasan karst di Indonesia sebagai penyerap air," kata Ketua tim Indonesia Padjadjaran Gigantic River Cave Expedition-Laos, Dwi Jaya Andika Siregar.
Dwi mengungkapkan tim beranggotakan 14 orang, 5 di antaranya mahasiswi. Mereka mulai berangkat pada 29 November dan kembali 13 Desember 2011. "Target penelusuran goa dan sungainya sepanjang 7-8 kilometer," kata dia.
Goa Khoum Xe di Laos, ujar Ketua Palawa Muhammad Rausyan Fikry, terungkap oleh tim peneliti dari Amerika Serikat pada 2006. Lebar sungai di dalam goa itu hingga mencapai 100 meter pada titik tertentu. Sedangkan tinggi langit-langitnya ada yang hingga 120 meter. "Stalaktit goanya juga indah dan besar-besar," katanya.
Air sungainya masih jernih dan melimpah. Debit airnya berkisar 9-600 meter kubik per detik. "Kondisi hutannya masih bagus dan masyarakat menjaga agar tidak ada penambangan," katanya.
Sebelum berangkat, setiap anggota tim diasah kembali kemampuannya dalam selusur gua dan sungai dengan memakai kayak. Mereka juga dibekali pelatihan fotografi dan video untuk merekam kondisi goa.
Biaya ekspedisi tim pertama dari Indonesia ke goa Khoum Xe ini mencapai Rp 168 juta. Seluruhnya ditanggung kampus dan sejumlah sponsor swasta.
ANWAR SISWADI