TEMPO Interaktif, Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan memanggil Valencia Mieke Randa alias Silly pada Kamis 24 November mendatang untuk didengar keterangannya perihal pengaduannya tentang rekayasa dalam sebuah acara amal.
Acara tersebut ditayangkan di stasiun televisi TV One, Sabtu pekan lalu. "Pleno memutuskan mendengarkan keterangan pengadu," kata anggota KPI, Ezki Suyanto, saat dihubungi, Selasa 22 November 2011.
KPI belum mengambil keputusan apa pun karena masih akan mendengarkan keterangan dari kedua pihak. Senin lalu, KPI sudah mendengarkan keterangan dari General Manager Hubungan Internal TV One Totok Suryanto.
Dari hasil pemeriksaan sementara, KPI menduga TV One mengetahui adanya rekayasa yang dilakukan sejumlah sosialita dalam acara amal yang diselenggarakan model Fifie Buntaran itu.
Dugaan ini muncul lantaran terjadi komunikasi antara pelapor, yang juga aktivis sosial Valencia Mieke Randa alias Silly, dengan reporter TV One tentang dugaan rekayasa setelah acara amal berlangsung.
Meski mendengar soal dugaan rekayasa, TV One tetap meloloskan acara tersebut. Soalnya, setelah bertanya kepada panitia, TV One berpikir positif bahwa uang hasil penjualan gaun tetap disumbangkan.
Karena itu, Ezki meminta kedua pihak membuka transkrip BlackBerry Messenger untuk memperjelas duduk perkaranya. Totok membantah tudingan TV One terlibat dalam rekayasa penggalangan dana. "Kami tidak mungkin mengatur acara orang luar," katanya.
Totok mengimbuhkan, TV One telah melakukan klarifikasi kepada panitia dan mendapat jawaban bahwa acara itu bukan rekayasa. Menanggapi keberatan Silly, Toto memastikan TV One sudah memotong gambar yang secara khusus menyorot Silly dan foto Nando.
Ribut-ribut acara amal ini mencuat dalam perbincangan di situs jejaring sosial Twitter lewat tulisan Valencia, pemilik akun @justsilly. Di dalam blognya, Silly menulis artikel yang berjudul "Charity Settingan".
Intinya, ia mengaku diminta salah satu penggagas acara, yaitu Fifie Buntaran, agar datang ke acara amal di Hotel Sheraton pada Kamis pekan lalu. Valencia datang sesaat sebelum acara berakhir.
Ia lalu diminta menjelaskan kepada peserta keadaan seorang anak bernama Nando, penderita gagal ginjal yang butuh pertolongan cepat. Respons peserta positif sehingga dilelanglah gaun-gaun seharga puluhan hingga seratus juta rupiah di acara itu.
Namun, ketika acara selesai, tak ada uang bantuan untuk Nando. Fifie menyatakan bantuan bagi Nando dibatalkan karena Silly datang terlambat. Dia mengaku mengalihkan bantuan kepada pihak lain.
I WAYAN AGUS PURNOMO