TEMPO Interaktif, Jakarta - Lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) mengungkapkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan wakilnya, Boediono, terus menurun selama dua tahun kepemimpinannya, 2009-2011. Tingkat kepuasan yang menurun ini berdampak pada penurunan tingkat popularitasnya.
Direktur Eksekutif JSI, Widdi Aswindi, menyatakan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden SBY berdasarkan survei Oktober lalu menunjukkan bahwa 53,2 persen menyatakan cukup puas, 43,2 persen kurang puas, dan 3,7 persen tidak tahu. Sedangkan penilaian publik terhadap Boediono menunjukkan 44,8 persen cukup puas, 49 persen kurang puas, dan 6,2 persen tidak tahu.
"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden SBY dan wakilnya jauh lebih rendah dari tingkat elektabilitas mereka pada pemilu 2009. Angka ini bukan memperlihatkan persepsi baik," kata Widdi dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu 23 Oktober 2011.
Menurut Widdi, grafik tingkat kepuasan itu terus menurun. Pada Januari 2010, JSI mengambil data Lembaga Survei Indonesia bahwa tingkat kepuasan publik terhadap Presiden SBY mencapai 70 persen, di Oktober 2010 menurun menjadi 62 persen, dan terakhir 53,2 persen. Penurunan juga dialami Boediono, yaitu pada Januari 2010 tingkat kepuasan 51 persen, menurun menjadi 49 persen di Oktober 2010, hingga sekarang 44,8 persen.
Persentase penurunan itu, kata Widdi, dipengaruhi oleh kinerja pemerintahan dan kabinetnya selama dua tahun, tingkat kepuasan terhadap janji kampanye SBY-Boediono, tindakan penanganan kasus dan masalah yang menyita perhatian publik.
RINA WIDIASTUTI