Presiedan Abdurrahman Wahid datang pada pukul 08.50 bersama putrinya Yeni dan Juru Bicara Presiden Wimar Witoelar serta Adhie M Massardi. Setibanya di TMP Kalibata, Presiden disambut Menko Polsoskam Agum Gumelar dan Panglima TNI Jendral Widodo AS yang sudah datang sejak pukul 08.30.
Tepat pukul 09.00, jenazah dikeluarkan dari mobil yang diparkir di pintu gerbang utama. Lalu peti diangkat oleh pasukan Kodam Jaya sebanyak enam orang. Rombongan kemudian bergerak menuju pusara dengan diiringi tembakan salvo sebanyak satu kali. Di belakang rombongan pengangkat jenazah, terlihat Agum Gumelar mengiringinya dan diikuti istri almarhum, Ny Hj Indrawulan, beserta ketujuh putranya dan keluarga besar almarhum. Di belakang mereka, puluhan pegawai Kejaksaan Agung turut mengiringi.
Bersamaan diturunkan jenazah ke peristirahatan terakhir, terdengar tembakan salvo sebanyak satu kali. Sebelumnya, petugas protokoler membacakan riwayat hidup almarhum dan dilanjutkan dengan pembacaan Apel Persada oleh inspektur upacara, Agum Gumelar.
Setelah jenazah masuk Pusara, upacara dilanjutkan dengan pemberian penghormatan terakhir yang dilanjutkan dengan pembacaan doa. Keluarga selanjutnya dipersilakan untuk melakukan tabur bunga. Tampak istri almarhum dan putra-putrinya menitikan air mata.
Di antara para pelayat, terlihat Ketua MPR Amien Rais, Menkimpraswil Erna Witoelar, Menperindag Luhut B Panjaitan, Deputi Gubernur BI Anwar Nasution, anggota Komnas HAM Bambang W Suharto, serta anggota DPR Hamdan Zoelfa, dan AM Fatwa. (Sam Cahyadi)