Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arca Airlangga Diperebutkan Warga dan Pemerintah  

image-gnews
Arca Gayam peninggalan Airlangga di Kelurahan Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kediri. TEMPO/Hari Tri Wasono
Arca Gayam peninggalan Airlangga di Kelurahan Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kediri. TEMPO/Hari Tri Wasono
Iklan

TEMPO Interaktif, Kediri - Pemerintah Kota Kediri akan membongkar dua buah arca peninggalan Raja Airlangga yang ditanam warga di dalam semen. Pemerintah Kediri akan menyimpan arca tersebut di museum, meski warga ngotot untuk mempertahankannya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Kediri, Muhaimin, mengecam keras tindakan warga yang menguasai benda bersejarah tersebut. Apalagi saat ini warga telah menanam arca Ganesha serta satu patung lainnya beserta batu andesit yang ditemukan di lokasi tersebut ke dalam semen. “Padahal, saya sudah melarang benda itu diutak-atik,” kata Muhaimin kepada Tempo, Rabu, 22 Juni 2011.

Dalam waktu dekat, Dinas Pariwisata Kediri akan mendatangi lokasi penemuan arca di sekitar sendang kembar Kelurahan Gayam, Kecamatan Mojoroto, untuk melakukan pembongkaran. Selanjutnya, benda-benda tersebut akan diamankan di Museum Airlangga Kota Kediri untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Saat ini Dinas Pariwisata masih menunggu hasil kajian Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan tentang arca tersebut sebab kehadiran mereka ke lokasi, Senin 20 Juni 2011, lalu atas permintaan Pemerintah Kota Kediri. “Kami membiarkannya di sana untuk penelitian BP3. Kalau sudah selesai akan kami ambil,” kata Muhaimin.

Warga di sekitar lokasi penemuan sendiri menyatakan akan mempertahankan keberadaan arca itu di tempat mereka. Selain menjadi obyek wisata desa, arca itu sudah dianggap bagian sejarah kehidupan kampung tersebut. “Makanya, kami semen agar tidak bisa diambil pemerintah,” kata Sabarudin, tokoh masyarakat setempat.

Dia mengaku sudah bersepakat dengan warga desa lainnya untuk menolak penempatan arca itu di museum. Apalagi sejak dilaporkan ditemukan tujuh bulan silam, pemerintah daerah tidak berbuat apa-apa untuk merawat dan melakukan ekskavasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Kepala BP3 Trowulan, Aris Soviyani, mengatakan temuan arca itu sama sekali tidak terkait dengan proses asimilasi agama Islam dengan Hindu, ataupun agama Buddha. Pernyataan itu untuk menepis dugaan sejumlah pihak bahwa salah satu arca yang belum teridentifikasi selain Ganesha adalah sosok Buddha. “Bentuknya sama sekali bukan Buddha, tapi cenderung Siwa,” katanya.

Dari data yang diterima stafnya di lapangan, dipastikan tempat tersebut sebagai lokasi pemujaan dan pemandian. Hal ini dikuatkan dengan keberadaan sendang kembar sebagai sarana pensucian dan sumber kehidupan. Bahkan, diperkirakan tempat tersebut merupakan kampung pra-sejarah yang ramai.

HARI TRI WASONO


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Umum Museum dan Cagar Budaya Museum Nasional (kiri) dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin (kanan) di halaman depan Museum Nasional pada Senin, 18 September 2023 saat memaparkan kondisi terkini usai kebakaran. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.


Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin menemui media di halaman depan Museum Nasional, Minggu, 17 September 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah


Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

19 Mei 2022

Masjid Shahi Eidgah di Marthura, Uttar Pradesh, Indi (muslimmirror.com)
Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

Kelompok Hindu India mengajukan petisi melarang Muslim memasuki masjid bersejarah di Mathura karena menduga ada peninggalan Hindu di dalamnya


Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

9 Maret 2022

Para staf memugar tiang-tiang besar dari Balai Hipostilium Agung di Kompleks Kuil Karnak di Luxor, Mesir, pada 25 Agustus 2021. Kuil ini merupakan salah satu situs arkeologi Mesir kuno terbesar. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

Sebuah tim yang berisikan para arkeolog pada September 2020 memulai pencarian kuil kamar mayat di tepi barat Luxor di Mesir.


7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

2 Maret 2022

Katedral St Sophia di Kota Kyiv, Ukraina. Dok. st-sophia.org.ua
7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

Ukraina terkenal akan budaya dan tradisinya yang kaya dan merupakan rumah bagi tujuh situs warisan dunia UNESCO.


Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

30 Oktober 2021

Bungker peninggalan perang dunia kedua oleh militer Jepang. ANTARA/Ade Irwansah
Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

Bunker peninggalan Jepang yang biasa disebut korok-korok oleh warga Simeulue diantaranya ada di Desa Labuan Bakti dan Desa Labuan Bajau.


3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

31 Agustus 2021

Dari kiri: Patung Seated Shiva, Patung Seated Parvati, dan Patung Seated Ganesha. Situs Kejaksaan Manhattan, New York, Amerika Serikat
3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

Nilai tiga barang antik berupa patung Seated Shiva, patung Seated Parvati, dan patung Seated Ganesha, ini sebesar Rp 1,23 triliun.


Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

7 Agustus 2021

Kawasan Taman Nasional Lorentz  (Dok. Panji A Nuariman/ksdae.menlhk.go.id)
Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

Indonesia turut menyumbang beberapa tempat ke dalam situs warisan dunia UNESCO.


Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

6 Agustus 2021

Pemandangan Arslantepe Mound di Turki, sebuah kota tua yang baru ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. Dok.whc.unesco.org
Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

Masuknya The Arslantepe Mound menjadi tempat ke-18 yang menjadi Situs Warisan Dunia dari Turki.


Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

9 Juli 2021

Taman Suropati, Menteng, Jakarta. TEMPO/Subekti
Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

Enam monumen bersejarah itu mulanya akan disebar di beberapa temoat, namun akhirnya diputuskan disimpan di Taman Suropati.