TEMPO Interaktif, Makassar- Tidak kurang dari 80 anggota Pemuda Pancasila (PP) Sulawesi Selatan, Sabtu (18/6) mendatangi Sekretariat Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Sungai Limboto, Makassar. Kedatangan ini buntut insiden pemukulan terhadap dua anggotanya yang diduga dilakukan oleh massa FPI Jumat siang.
Anggota PP, yang dipimpin ketuanya Diza Rasyid Ali, berteriak-teriak mengecam pemukulan kader PP. Tindakan tersebut ternyata tidak diterima oleh anggota FPI, yang membalasnya dengan meneriakkan Allahu Akbar. Beruntung, pimpinan kedua kubu bisa menenangkan massanya sehingga gesekan tidak berlanjut.
Petugas dari Kepolisian Resort Kota Besar Makassar dan Kepolisian Sektor Kota Ujungpandang mendatangi lokasi tersebut untuk melakukan pengamanan. Dalam orasinya, pengurus PP Ilham Rajab menegaskan, bahwa PP tidak menerima kader mereka dipukul oleh anggota FPI. "Ini adalah penghinaan terhadap organisasi," katanya.
Ilham juga tidak menerima tuduhan FPI jika ormas PP telah melindungi aktivitas Jemaah Ahmadiyah. Keberadaan dua anggota PP karena mereka bermaksud shalat jumat di Masjid Ahmadiyah.
Tak berselang lama, kedua belah pihak dipertemukan. Habib Muchsin Al Habsi dari FPI meminta maaf atas kejadian Jumat siang. “Hal ini sudah kami laporkan ke pimpinan kami di Jakarta. Kami menyatakan penyesalan. Mudah-mudahan akan muncul keakraban dari kedua organisasi ini,”kata dia.
Setelah pertemuan, anggota Pemuda Pancasila meninggalkan markas FPI.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI