TEMPO Interaktif, Jenewa - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan ada enam program prioritas Indonesia dalam menangani permasalahan bagi buruh. Enam program itu bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi para buruh migran dari sektor kesehatan, perlindungan, hingga pendapatan.
"Kami harus mempromosikan program pro-pertumbuhan, pro-pekerjaan, dan pro kemiskinan. Di Indonesia kami menyebutnya pertumbuhan dengan persamaan," kata SBY saat berpidato dalam Sesi Khusus Konferensi 100 tahun ILO di Markas PBB di Jenewa, Swiss Selasa 14 Juni 2011.
Hadir dalam acara ini Dirjen ILO Juan Somavia dan Presiden Konferensi Buruh Internasional ke-100 Robert Nkili. Delegasi dari Indonesia diwakili oleh SBY dan beberapa menteri, seperti Menkopolhukam Djoko Suyanto, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menakertrans Muhaimin Iskandar.
Langkah kedua, menurut SBY adalah bagaimana menciptakan kebijakan dan strategi dengan visi yang baik. Yaitu harus pro pada lingkungan.
Ketiga, SBY juga mengajak agar kehormatan para pekerja harus dipromosikan dan dilindungi. Keempat, SBY membuat program kebijakan yang memberikan kesempatan bagi para pekerja agar bisa berpartisipasi di pemerintahan yang demokratis.
Kelima, harus ada kerjasama yang baik untuk memastikan efek positif dari era globalisasi. Keenam, SBY meminta semua negara-negara lain agar tidak hanya meratifikasi konvensi ILO, namun segera mengimpelementasikannya.
"Akhirnya, mari kita bekerjasama untuk mewujudkan kondisi yang baik bagi para pekerja di seluruh dunia ujarnya " Mari kita bergandengan tangan untuk memberikan keadilan sosial."
WIDIARSI AGUSTINA (JENEWA)