TEMPO Interaktif, Jenewa - Pentingnya perlindungan domestic worker atau pembantu rumah tangga dan pentingnya jaminan sosial bagi pekerja menjadi dua dari tiga isu utama yang dibahas di Konferensi International Labour Organisation ke 100 di Jenewa, Swiss. "Satu lagi yang dibahas adalah pentingnya ada pengawasan bagi jaminan proteksi terhadap buruh" kata Peter van Rooij, Direktur ILO untuk Indonesia, di Jenewa, Swiss, Selasa 14 Juni 2011.
Menurut Peter, setiap tahun ada beberapa tema penting yang jadi bahasan Konferensi Badan PBB soal perburuhan. Namun, tiga isu utama itu akan jadi bahasan utama.
Kondisi pekerja rumah tangga di sejumlah negara menjadi catatan ILO. Selain kemampuan, hak-hak hukum dan gaji, juga kekerasan terhadap mereka, termasuk di antaranya TKI. " Itu ada di negara-negara tujuan," kata Peter.
Apalagi sejauh ini belum ada satu konvensi tentang pekerja domestik atau pembantu rumah tangga. "DI Indonesia dan sejumlah negara ASEAN ini menjadi masalah" ujarnya.
Isu jaminan sosial juga menjadi bahasan utama menarik karena hampir semua negara di dunia kini berupaya meningkatkan jaminan sosial. "Mungkin tahun depan ada rekomendasi jaminan sosial yang dihasilkan dalam pembahasan konferensi ini" ujarnya. "Kemudian yang terakhir perlunya sistem pengawasan agar ada jaminan perlindungan bagi pekerja"
Indonesia, kata Peter, sudah melakukan banyak perubahan dalam melindungi perburuhan. ILO juga sudah melakukan kerja-sama dalam meningkatkan kapasitas buruh.
Dalam konferensi ILO yang ke 100, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menjadi pembicara soal perlindungan TKI. SBY adalah satu dari empat kepala negara yang diundang jadi pembicara.
Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, di Jenewa, Swiss, Selasa 14 Juni 2011, selain Presiden SBY, akan tampil juga menyampaikan pandangannya dalam konferensi bersejarah ILO itu adalah Kanselir Jerman Angela Merkel.
Sebelumnya, telah tampil Presiden Finlandia Tarja Kaaarina Halonen dan setelah Presiden SBY dijadwalkan adalah Kanselir Jerman dan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin. Masing-masing kepala negara atau pemerintahan akan menyampaikan pandangannya terkait dengan tema besar peringatan ke-100 Konferensi ILO itu yaitu "Buiding a Future with Decent Work".
SBY sendiri dalam kesempatan itu akan menyerukan perlindungan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Dalam konferensi pers sebelum keberangkatannya ke Swiss di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, SBY mengatakan ia akan menyerukan negara-negara sahabat penerima TKI untuk memberikan perlindungan dan semua hak-hak mereka. Selain itu, SBY juga akan memastikan kebijakan ketenagakerjaan di dalam negeri selalu berorientasi meningkatkan kesejahteraan para pekerja.
Turut dalam rombongan antara lain Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofyan Wanandi, dan perwakilan serikat pekerja Indonesia.
WIDIARSI AGUSTINA