TEMPO Interaktif, Bandung - Sekitar 50-60 mahasiswa baru yang diterima Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung akhirnya melepas beasiswa kuliah gratis dari pemerintah. Mereka bersedia mengaku berasal dari keluarga mampu. Sebelumnya mereka yang mengaku miskin didoakan Rektor Unpad Ganjar Kurnia agar benar-benar miskin.
Menurut Ganjar, dari 150 mahasiswa yang orang tuanya menyatakan pikir-pikir pekan lalu soal status ekonomi keluarga mereka, ada 50 hingga 60 orang yang telah memutuskan. Mereka memilih pindah dari jalur Beasiswa Pendidikan Bagi Calon Mahasiswa Berprestasi (Bidik Misi) ke jalur undangan. "Dan ternyata mereka sanggup membayar uang masuk lebih besar hingga ada yang bayar Rp 75 juta," ujarnya saat jumpa pers bersama empat rektor perguruan tinggi negeri Bandung di kantor Sekretariat Panitia Lokal SNMPTN Bandung di ITB, Selasa 31 Mei 2011.
Sebelumnya, saat pertemuan dengan keluarga penerima beasiswa Bidik Misi di aula Unpad, pekan lalu, Ganjar meminta kejujuran mahasiswa penerima beasiswa dan keluarganya soal status ekonomi mereka. Dia bahkan mengajak seluruh hadirin berdoa bagi mereka yang mengaku miskin, agar benar-benar miskin. "Ternyata doanya ampuh," ujarnya.
Menurut Ganjar, mereka menuding kesalahan itu akibat didaftarkan oleh sekolah. Unpad telah memanggil beberapa kepala sekolah yang dirahasiakan identitasnya untuk menjelaskan masalah tersebut. "Bahkan ada kepala sekolah yang mendaftarkan siswa lulusan 2009-2010, padahal beasiswa ini hanya untuk lulusan 2011," katanya. Menurut Ganjar, siswa seperti itu telah dicoret dari daftar penerima beasiswa.
Program Bidik Misi diluncurkan Kementerian Pendidikan Nasional mulai 2010. Beasiswa itu menanggung seluruhnya biaya mahasiswa miskin selama kuliah. Penerima beasiswa juga diberi uang biaya hidup sebesar Rp 500 ribu per bulan. Salah satu syarat miskin dilihat dari penghasilan orang tua yang masing-masing kurang dari Rp 600 ribu per bulan.
Selain itu, syarat utama lainnya selama sekolah siswa punya peringkat bagus dan berprestasi. "Kami agak resah akan kemungkinan kecurangan seperti itu," ujar Ganjar. Unpad tahun ini menerima 474 mahasiswa miskin dari jalur Bidik Misi.
Adapun Rektor ITB Akhmaloka mengatakan, panitia kini sedang memeriksa ulang kepatutan penerima beasiswa Bidik Misi. "Sekarang baru lolos di tahap akademik, selanjutnya ke tingkat penghasilan orang tua," ujarnya. ITB tahun ini menerima 450 peserta jalur Bidik Misi.
Proses penyaringan serupa juga dilakukan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Menurut Rektor UPI, Sunaryo, verifikasi ketat dilakukan agar beasiswa tidak salah sasaran. "Kami minta mereka menyampaikan data secara jujur," ujarnya.
ANWAR SISWADI