Carso, dalam rilis dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia hari ini, Selasa, 24 Mei 2011, menyatakan uji standar kemurnian air zamzam dilakukan menggunakan sampel air yang bersumber dari sumur zamzam di Mekkah, Arab Saudi. Dari situ diperoleh hasil, air zamzam dalam kemasan yang beredar layak dikonsumsi manusia.
Sebelumnya, tersiar kabar air zamzam dalam kemasan yang beredar di Inggris mengandung zat berbahaya sehingga tak aman diminum. Untuk menjawab isu yang simpang-siur, Kedutaan Arab Saudi memilih melakukan tes laboratorium.
Kedutaan sekaligus menegaskan, air zamzam yang dalam kemasannya tertulis bersumber dari Mekkah, memang betul berasal dari kota suci umat Islam itu. Air zamzam didistribusikan melalui proyek Zam-Zam Penjaga Dua Kota Suci, Raja Abdullah bin Abdulaziz, di bawah pengawasan Departemen Air dan Listrik. Proyek senilai 700 juta riyal Saudi diresmikan pada September 2010 atas nama Raja.
Air zamzam yang didistribusikan diklaim sudah sesuai standar tertinggi kemurnian internasional sebelum dikemas di dalam botol. Adapun proyek pembotolan memanfaatkan tenaga kompresor udara, gudang untuk kemasan air alami, dan gudang dengan unit penyimpanan berpendingin udara. Sistem ini bekerja dengan sistem SCADA yang menjamin proses pengemasan air steril.
ISMA SAVITRI