Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Modus Perompakan di Somalia  

image-gnews
Perompak Somalia
Perompak Somalia
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Para perompak yang beraksi di Perairan Somalia rupanya menggunakan modus yang itu-itu saja. Kendati masing-masing kelompok seringkali berbeda pendapat soal nilai tebusan, mereka saling melempar umpan untuk memperoleh hasil sebesar-besarnya dari kapal bajakan. Modusnya, bajak laut dari komplotan berbeda akan kembali membajak kapal begitu kelompok awal memperoleh tebusan dan melepas sandera.


Satgas Merah Putih, satuan operasi pembebasan sandera kapal Sinar Kudus di Somalia mendapatkan informasi modus perompakan itu dari Combined Task Force (CTF) 151. Ini adalah satuan pengamanan gabungan beberapa negara untuk mengamankan wilayah Perairan Somalia dari perompakan. CTF 151 beranggotakan pasukan dari Amerika dan negara-negara NATO.

Sebelum melakukan operasi pembebasan sandera, Satgas Merah Putih sempat melakukan koordinasi dengan CTF 151 di bawah pimpinan Laksamana Pertama Harry Chan dari Singapura mengenai modus yang sering digunakan para bajak laut. Nah, salah satu modus yang kerap dilakukan adalah perompak akan berpura-pura membebaskan kapal yang disandera setelah menerima pembayaran tebusan. Setelah kapal dilepas ke perairan bebas, kelompok lain sudah bersiap mengambil alih.

"Mereka pasti akan berusaha kembali menguasai kapal itu,” kata Komandan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) Marinir TNI Angkatan Laut, Kolonel (Mar) Suhartono, pemimpin operasi militer pembebasan sandera Sinar Kudus. "Info itu secara resmi kami terima dari CTF 151," ujarnya kepada Tempo, Jumat pekan lalu. Berdasarkan informasi itulah, pasukan Merah Putih melakukan antisipasi.

Modus itu terbukti dilakukan pada Sinar Kudus. Begitu enam orang perompak pimpinan Muhammad Salah turun dari kapal Sinar Kudus, satu kelompok perompak lainnya sudah mengejar Sinar Kudus dari arah pantai. “Waktu sandera dilepas, satu kelompok (perompak) mengejar lagi, mau menguasai lagi kapal itu,” kata Komandan Korps Marinir, Mayor Jenderal (Mar) Alfan Baharudin, yang ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Komandan Satgas Merah Putih. “Mereka kita sikat, habis (tewas) empat orang.”

Satgas sudah mencium modus ini sejak kelompok perompak masih melakukan tawar-menawar jumlah tebusan dengan pemilik kapal, PT Samudera Indonesia. Empat kelompok yang menyandera Sinar Kudus berselisih soal nilai tebusan. Tiga kelompok setuju minta tebusan sebesar US$ 3 juta. Sementara, satu kelompok lainnya tak setuju. "Makanya, terjadi penundaan rencana pelaksanaan pembayaran," kata Asisten Operasi Korps Marinir, Kolonel (Mar) Eddy Setiawan, yang merancang strategi militer pembebasan Sinar Kudus.

Kelompok perompak yang emoh dengan nilai tebusan yang disepakati itu bahkan sempat menawarkan untuk “membeli” Sinar Kudus seharga US$ 5 juta dari kelompok yang setuju. Jika oke, mereka akan meminta kenaikan uang tebusan dari pemilik kapal. Tiga kelompok menolak karena sudah terlanjur bersepakat dengan PT Samudera Indonesia. Rupanya kelompok terakhir ini masih belum puas. Terbukti saat pembagian uang tebusan, mereka saling baku hantam di kapal Sinar Kudus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua jam setelah tebusan diterima, perompak tak juga membebaskan sandera. Baru esok harinya sandera dilepaskan, namun dengan cara membawa Sinar Kudus berlayar ke Eyl, sekitar 80 Nautical Mile dari Pantai El Dhahanaan (El Dhanan), basis para perompak. Para perompak ini turun di tiga titik berbeda secara bertahap sampai Sinar Kudus tiba di Eyl.

Nah, setelah enam perompak terakhir turun dari Sinar Kudus, bajak laut dari kelompok berbeda sudah bersiap mengejar. "Ternyata prediksi kita betul," kata Eddy kepada Tempo. Rupanya, Eyl menjadi basis kelompok perompak yang tidak setuju dengan jumlah tebusan. Eddy menduga Sinar Kudus dibawa ke Eyl supaya lebih mudah dikuasai kembali.

 

Selain menggunakan modus “lepas, lalu bajak lagi”, para perompak di Somalia diduga terkait dengan jaringan internasional. Adanya agen khusus yang menjadi perantara negosiasi perompak dengan perusahaan pemilik kapal yang dibajak, memperkuat kecurigaan itu. "Saya rasa ada konspirasi internasional di situ," kata Alfan Baharudin.

KARTIKA CANDRA | DIMAS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

23 Oktober 2016

Perompak Somalia
Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

Satu sandera WNI meninggal dunia karena sakit malaria pada 2014.


Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

19 Januari 2014

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

Ini adalah pembajakan pertama yang berhasil di wilayah itu sejak tahun 2012.


Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

3 Desember 2011

Perompak Somalia
Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011.


Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

8 November 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pembajakan di laut Somalia sudah menjadi perhatian masyarakat internasional dan akan dibahas dalam forum-forum multilateral.


Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

17 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

Kapal Indonesia juga pernah dibajak.


Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

6 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

Belum ada langkah konkret untuk mengatasi pembajakan laut.


Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

23 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar.


Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

22 Mei 2011

Dipo Alam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan semua rakyat Indonesia bangga dan mengapresiasi keberhasilan operasi Satgas Merah Putih yang berhasil menyelamatkan seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia.


SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

22 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

Presiden tak mau awak Sinar Kudus mengalami nasib naas seperti pelaut Amerika Serikat yang tewas itu.


Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

22 Mei 2011

AP/Carlos Dias, NATO
Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia.